Kajian Faktor Risiko Fasciolosis dan Pengaruhnya pada Sapi Simental Berdasarkan Pemeriksaan Darah, Serum Glutamate Oxaloacetat Transminase (SGOT) dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) di Daerah Sentra Ternak (Koto Baru, Padang Laweh dan Sitiung), Kabupaten Dharmasraya, 2018

dc.contributor.authorPurnama, Betty Indah
dc.contributor.otherDirektorat Kesehatan Hewanen_US
dc.date.accessioned2022-03-16T23:39:00Z
dc.date.available2022-03-16T23:39:00Z
dc.date.issued2020
dc.description.abstractKabupaten Dharmasraya merupakan daerah sentra ternak (sapi simental) yaitu Kecamatan Koto Baru, Padang Laweh dan Sitiung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi Fasciolosis di daerah sentra ternak, mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang kemungkinan dapat berperan dalam kejadian Fasciolosis dan mengetahui perubahan hematologi serta peningkatan kadar SGPT dan SGOT pada sapi simental. Sampel diambil dari 100 ekor sapi simental betina dengan teknik proporsional random sampling. Sebanyak 100 peternak sebagai responden untuk diwawancarai. Sampel feses diperiksa dengan uji sedimentasi untuk mengidentifikasi keberadaan telur Fasciola sp dan sampel darah dari sapi yang positif ditemui telur Fasciola sp diperiksa menggunakan autoanalyser untuk dievaluasi hematologi (MCHC, RBC, Hb, limfosit, MCV) dan juga diperiksa dengan IFCC untuk mengetahui kadar enzim SGPT dan SGOT di Laboratorium Keswan RSH Sumatera Barat. Penelitian dilakukan bulan Maret sampai Mei 2018. Data dianalisis deskriptif dan chi-square. Penyebaran Fasciolosis pada sapi simental di daerah sentra ternak cukup merata dengan prevalensi di Kecamatan Koto Baru (48.28%), Padang Laweh (47.26%), dan Sitiung (50.0)%. Umur ternak, pemberian obat cacing, sumber rumput, dan lantai kandang tidak memiliki hubungan yang signifikan (P>5) dengan kejadian Fasciolosis. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dari 49 ekor sapi yang posistif Fasciolosis diperoleh 12.24% MCHC, 24.5% RBC, 18.36% Hb dibawah strandar normal, kebalikannya 12.24% limfosit, 18.37% MCV berada diatas standar normal. Infeksi Fasciola sp dapat meningkatkan kadar enzim SGPT (49.67 ± 5.193) U/L dan SGOT (74.08 +16.98) U/L dalam darah sapi simental. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sapi penderita Fasciolosis mengalami anemia makrositik hipokromik dan limfositosis. Peningkatan enzim SGPT dan SGOT melebihi normal dapat mengakibatkan kerusakan sel hati.en_US
dc.identifier.issn2087-1279
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15391
dc.language.isoiden_US
dc.publisherDirektorat Kesehatan Hewanen_US
dc.subjectSapi Simentalen_US
dc.subjectFasciola spen_US
dc.subjectHematologien_US
dc.subjectSGPTen_US
dc.subjectSGOTen_US
dc.titleKajian Faktor Risiko Fasciolosis dan Pengaruhnya pada Sapi Simental Berdasarkan Pemeriksaan Darah, Serum Glutamate Oxaloacetat Transminase (SGOT) dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) di Daerah Sentra Ternak (Koto Baru, Padang Laweh dan Sitiung), Kabupaten Dharmasraya, 2018en_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Prosiding Penyakit Hewan 2020-535-542.pdf
Size:
373.45 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: