Kajian Strategi Rekayasa Kelembagaan Penunjang Teknologi Budidaya Kedelai Tahan Naungan di Kabupaten Gunung Kidul

dc.contributor.authorHanafi, Hano
dc.contributor.authorAstuti, Umi Pudji
dc.contributor.authorArifin, Ahmad Yunan
dc.contributor.otherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen_US
dc.date.accessioned2020-04-14T07:55:15Z
dc.date.available2020-04-14T07:55:15Z
dc.date.issued2020
dc.description.abstractPermintaan kedelai di dalam negeri yang tinggi tidak diikuti dengan kemampuan produksi kedelai lokal sehingga impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri. Hal ini membuat petani kedelai kurang termotivasi untuk menanam kedelai karena adanya persaingan harga dan kualitas kedelai yang semakin ketat antara kedelai lokal dan impor. Pengembangan analisis kelembagaan memiliki implikasi luas terhadap pencapaian keberhasilan pengembangan agribisnis kedelai. Diperlukan evaluasi terhadap beragam upaya dan dukungan dari semua pihak terkait dari aspek kelembagaan, sehingga dapat berimplikasi bagi peningkatan daya saing dan pengembangan agribisnis kedelai lokal. Tujuan penelitian adalah (1) mengidentifikasi kondisi kelembagaan penunjang usahatani kedelai tahan naungan dan (2) merumuskan strategi rekayasa kelembagaan penunjang usahatani kedelai tahan naungan. Penelitian dilaksanakan pada Januari hingga Juni 2019 di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, sebagai salahsatu wilayah sentra kedelai di Kabupaten Gunungkidul. Data primer diperoleh melalui diskusi, wawancara, dan pengamatan langsung terhadap kegiatan usahatani kedelai di lokasi kajian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kelembagaan penyedia benih, pemasaran dan penanganan hasil panen, serta penyedia jasa alsintan merupakan kelembagaan agribisnis yang tidak berfungsi dengan baik, sedangkan kelembagaan tenaga kerja, permodalan, dan penyedia informasi pasar merupakan kelembagaan agribisnis yang belum berfungsi dengan baik. Selanjutnya, analisis kuadran menghasilkan prioritas strategi pada posisi kuadran IV yang merupakan strategi kombinasi mengurangi faktor kelemahan dan ancaman (WT) dalam pengembangan kelembagaan penunjang budidaya kedelai tahan naungan. Rincian strategi WT hasil dari pencocokan komponen kelemahan dan ancaman adalah (1) peningkatan peran kelembagaan ekonomi petani mendukung usahatani kedelai (T3, T4, W1, W2); (2) peningkatan peran lembaga riset dan penyuluh dalam penyediaan dan penyebaran teknologi (W2, W4, W6, T2, T4); dan (3) pemberdayaan kelompok tani dalam mengorganisasikan aktivitas usaha petani kedelai (W3, W5, W7, T1, T2).en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9221
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectKelembagaanen_US
dc.subjectUsahatanien_US
dc.subjectKedelaien_US
dc.titleKajian Strategi Rekayasa Kelembagaan Penunjang Teknologi Budidaya Kedelai Tahan Naungan di Kabupaten Gunung Kidulen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
PROSIDING JATENG-389-399.pdf
Size:
940.64 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Article
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: