Hubungan Kompetensi Penyuluh dengan Karakteristik Pribadi, Persepsi Penyuluh terhadap Dukungan Kelembagaan dan Persepsi Penyuluh terhadap Sifat Inovasi Cyber Extensión

Abstract
Description
EnglishCyber extension may empower agricultural extension workers through preparation of timely and relevant agricultural information in supporting decision making process to deliver information to the farmers. Many factors affect use of information technology. This study aims to analyze correlation among the extension workers’ characteristics and perceptions towards institutional support with the extension workers’ perceptions of innovation nature and the extension workers’ competence in cyber extension use. The research uses the Spearman rank correlation (rs) for the analysis. Locations of study were carried out in the Regencies of Kuningan and Bekasi, West Java Province. Data were collected from October to December 2012.The results show that the extension workers’ competence in using cyber extension have significant correlation with the extension workers’ characteristic, i.e. age variable (rs = 0.114*). Perception on cyber extension innovation nature has a significant correlation with the extension workers’ perception on the institutional support (rs = 0.371**). Competence in using cyber extension has a significant correlation with the extension workers’ perceptions on institutional support (rs=0.19**). It is necessary to conduct some activities, i.e., mapping of agricultural extension workers’ ability, designing cyber extension training for agricultural extension workers, implementing the field days for cyber extension utilization in Agricultural Extension Centers in regency level, building networks, and improving infrastructure of cyber extension facilities.IndonesianCyber extension dapat meningkatkan keberdayaan penyuluh melalui penyiapan informasi pertanian yang tepat waktu, dan relevan dalam mendukung proses pengambilan keputusan penyuluh, guna penyampaian data dan informasi pertanian kepada petani dan kelompok taninya. Permasalahannya adalah banyak faktor yang memengaruhi dalam pemanfaatan teknologi informasi tersebut, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik penyuluh, persepsi penyuluh terhadap dukungan kelembagaan dengan persepsi penyuluh terhadap sifat inovasi cyber extension dan kompetensi penyuluh dalam pemanfaatan cyber extensión. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mencari hubungan antar peubah, dengan metode sensus menggunakan korelasi Rank Spearman (rs). Lokasi penelitian Kabupaten Kuningan dan Bekasi, Provinsi Jawa Barat, dan waktu penelitian dilaksanakan bulan Oktober sampai Desember 2012. Hasil penelitian menunjukkan hubungan nyata kompetensi penyuluh dalam pemanfaatan cyber extension dengan karakteristik penyuluh melalui indikator umur (rs= 0,114*). Persepsi penyuluh terhadap sifat inovasi cyber extension mempunyai hubungan nyata dengan persepsi penyuluh terhadap dukungan kelembagaan sebesar (rs= 0,371**). Kompetensi penyuluh dalam pemanfaatan cyber extension mempunyai hubungan nyata dengan persepsi penyuluh terhadap dukungan kelembagaan sebesar (rs= 0,19**). Kesimpulan adalah terdapat hubungan nyata antara karakteristik penyuluh dan persepsi penyuluh terhadap dukungan kelembagaan dengan persepsi penyuluh terhadap sifat inovasi cyber extension, dan terdapat hubungan nyata antara persepsi penyuluh terhadap sifat inovasi dengan kompetensi penyuluh dalam pemanfaatan cyberextension. Terdapat hubungan nyata antara karakteristik penyuluh dan pesepsi penyuluh terhadap dukungan kelembagan dengan kompetensi penyuluh dalam pemanfaatan cyber extension. Saran adalah membuat klasifikasi atau pemetaan terhadap kemampuan penyuluh, merancang pelatihan, membuka hari lapangan pemanfaatan cyber extension di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan, membangun jejaring kerjasama, dan meningkatkan fasilitasi sarana prasarana cyber extension.
Keywords
Citation