Daya Regenerasi Dua Genotipe Padi Hasil Kultur Antera
dc.contributor.author | Dalimunthe ...[at al], Sri Romaito | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-03-10T02:08:37Z | |
dc.date.available | 2021-03-10T02:08:37Z | |
dc.date.issued | 2013-12 | |
dc.description.abstract | Perakitan varietas padi memerlukan waktu dan dana yang relatif besar. Pembentukan galur homozigot dapat dipercepat dengan teknik kultur anter yang dapat menghasilkan galur-galur murni dalam satu generasi. Kemampuan regenerasi setiap kultivar padi berbeda. Permasalahan dalam penerapan kultur anter pada padi adalah rendahnya regenerasi tanaman hijau, karena terjadinya regenerasi tanaman albino atau tidak terjadinya regenerasi tanaman. Percobaan bertujuan untuk mengetahui ukuran dan tipe kalus yang tepat untuk meningkatkan daya regenerasi kalus dalam menghasilkan tanaman hijau pada dua kombinasi persilangan padi yang berbeda. Percobaan dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan BB Biogen Cimanggu Bogor, mulai bulan Oktober-Desember 2008. Genotipe yang digunakan adalah FM1 dan FM1R, dimana FM1R merupakan hasil persilangan resiprok dari FM1. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan terdiri atas 4 tipe kalus berbeda, yaitu (P1) kalus berukuran 1 mm dan belum terdiferensiasi, (P2) kalus berukuran 2 mm dan belum terdiferensiasi, (P3) kalus berukuran 3 mm dan belum terdiferensiasi dan (P4) kalus berukuran 2 mm dan sudah berdiferensiasi. Masing-masing perlakuan ditanam 3 kalus. Setiap genotipe di tanam sebanyak 5 botol dan digunakan sebagai ulangan. Efisiensi pembentukan plantlet hijau tertinggi pada genotipe FM1 adalah pada perlakuan P4 (30,77%), yaitu ukuran kalus >2 mm dan sudah mulai terjadi diferensiasi saat di media induksi kalus. Efisiensi pembentukan plantlet tertinggi genotipe FM1R ditunjukkan oleh perlakuan P1, yaitu ukuran kalus 1 mm, yaitu sebesar 37,50%. Pertumbuhan plantlet terbaik pada genotipe FM1 ditunjukkan oleh P4, sedangkan pada genotipe FM1R adalah P1, dengan ukuran kalus yang lebih kecil. Pada percobaan ini, pembentukan plantlet albino lebih banyak daripada plantlet hijau. Secara visual, respon kalus terhadap media regenerasi adalah: pembesaran kalus, perubahan warna kalus menjadi hijau cerah, tumbuhnya tunas dan akar serta pertambahan tinggi tunas yang cepat. | en_US |
dc.identifier.isbn | 0123456789 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/11890 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | BB Biogen | en_US |
dc.subject | Kalus, homozigot, regenerasi, albino, diferensiasi. | en_US |
dc.title | Daya Regenerasi Dua Genotipe Padi Hasil Kultur Antera | en_US |
dc.type | Article | en_US |