Pelestarian partisipatif padi beras hitam lokal di Yogyakarta
dc.contributor.author | Kristamtini ...[at al] | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-03-12T07:55:16Z | |
dc.date.available | 2021-03-12T07:55:16Z | |
dc.date.issued | 2015-06 | |
dc.description.abstract | Plasma nutfah tumbuhan merupakan salah satu kekayaan hayati yang perlu dikelola dengan baik agar berdayaguna dan tidak punah. Punahnya keanekaragaman hayati selain disebabkan oleh kejadian alam dapat pula terjadi karena penggunaan kultivar jenis baru yang mendesak keberadaan kultivar lokal. Salah satu jenis kultivar lokal yang terancam keberadaannya adalah jenis-jenis padi lokal khususnya padi beras hitam. Padi beras hitam memiliki nama yang berbeda di setiap daerah. Belum diketahui jenis padi hitam tersebut memiliki kesamaan karakter genetis atau hanya berbeda nama sehingga perlu diketahui ketahanan variabilitas kultivar unggul lokal di setiap wilayah agroklimat spesifik dan upaya pelestariannya. Pelestarian plasma nutfah tidak dapat dilakukan pemerintah saja, tapi diperlukan upaya yang kontinyu dan berkesinambungan antara aparat pemerintah (peneliti), petani, pedagang maupun konsumen. Hubungan kerjasama ini dinamakan pemuliaan partisipatif. Upaya pemuliaan partisipatif dilakukan petani dengan cara memisahkan (seleksi) gabah yang bercampur dengan beras hitam, melakukan perbanyakan benih beras hitam dan melakukan fungsi petani sebagai pelestari kultivar unggul sekaligus pihak yang memasarkan produk beras hitam. Melalui upaya yang dilakukan oleh petani di wilayah Sleman, permintaan terhadap produk beras hitam dalam periode bulan Januari hingga Juli 2010 mengalami peningkatan diikuti dengan semakin berkembangnya luas lahan penanaman padi beras hitam. Upaya pelestarian kultivar padi beras hitam, selain menambah kekayaan sumberdaya genetik, akan meningkatkan sisi finansial petani. Berdasarkan hasil penelitian hasil panen padi beras hitam dalam bentuk beras memberikan keuntungan B/C ratio sebesar 1,58 sehingga usahatani padi beras hitam ini layak dikembangkan khususnya di Yogyakarta. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-344-048-1 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/11971 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | IAARD Press | en_US |
dc.subject | Pelestarian, pemuliaan partisipatif, padi beras hitam, Yogyakarta. | en_US |
dc.title | Pelestarian partisipatif padi beras hitam lokal di Yogyakarta | en_US |
dc.type | Article | en_US |