Live Bird Markets (LBM) sebagai Lingkungan yang Berpotensi untuk Sirkulasi Virus Avian Influenza (AI) Subtipe H9 di Provinsi Jawa Barat
dc.contributor.author | Maharani, Niken Respati | |
dc.contributor.author | Sufi, Isrok Malikus | |
dc.contributor.author | Fitriani | |
dc.date.accessioned | 2020-03-28T05:01:35Z | |
dc.date.available | 2020-03-28T05:01:35Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.description.abstract | Live bird markets (LBM) merupakan pasar yang umum digunakan untuk kegiatan perdagangan unggas (ayam, itik, burung, dll) di sebagian besar negara berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. LBM ini sering diduga sebagai sumber penularan dan penyebaran virus Avian Infl uenza (AI) ke berbagai daerah di sekitar pasar ataupun bahkan jauh dari pasar tersebut karena didistribusikan melalui perdagangan antar kota/kabupaten atau antar provinsi di seluruh wilayah Indonesia. Balai Veteriner Subang sebagai UPT Kementerian Pertanian yang memiliki tugas pada bidang penyidikan penyakit hewan telah melakukan surveilans aktif terhadap penyebaran virus AI pada LBM di Provinsi Jawa Barat dengan sampel swab lingkungan (alas talenan, tempat pencabutan bulu, air yang digunakan untuk memproses unggas dan tempat pemotongan unggas) pada tahun 2018. Studi ini bertujuan untuk mengidentifi kasi sirkulasi dan prevalensi virus AI dengan pendekatan uji Real Time PCR (rt-PCR) berdasarkan identifi kasi subtipe H9. Sampel swab lingkungan dilakukan pengambilan di LBM pada 7 (tujuh) kota/kabupaten di Jawa Barat pada tahun 2018. Beberapa bagian di lingkungan LBM diambil sampelnya dan dijadikan satu (dipool) maksimal 5 (lima) swab lingkungan dalam satu Viral Transport Media (VTM). Sampel swab lingkungan diambil sekali untuk setiap LBM yang dikunjungi dimana jumlah sampel disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat kunjungan. Sampel yang didapatkan kemudian diuji dengan metode qPCR untuk deteksi virus H9. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan virus AI subtipe H9 pada sampel lingkungan di Provinsi Jawa Barat. Sampel didapatkan dari 329 swab lingkungan dan menunjukkan jumlah prevalensi total virus AI subtipe H9 pada LBM di Provinsi Jawa Barat sebanyak 249 (75.68%; Selang Kepercayaan (SK) 95%: 71.05%-80.32%). Prevalensi tertinggi sebesar 100% terjadi di Kabupaten Banjar, Kota Bandung dan Kabupaten Purwakarta. Hasil positif H9 pada sampel lingkungan menunjukkan adanya potensi tersebarnya virus AI di lingkungan pasar. Perbaikan tata niaga perdagangan unggas di LBM penting untuk dilakukan dengan penerapan aspek biosekuriti, biosafety, sanitasi dan kebersihan lingkungan pasar untuk mengurangi kontaminasi virus AI di area pasar tradisional. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8974 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Direktorat Kesehatan Hewan | en_US |
dc.subject | Avian influenza | en_US |
dc.subject | H9 | en_US |
dc.subject | Unggas | en_US |
dc.subject | LBM | en_US |
dc.subject | Jawa Barat | en_US |
dc.title | Live Bird Markets (LBM) sebagai Lingkungan yang Berpotensi untuk Sirkulasi Virus Avian Influenza (AI) Subtipe H9 di Provinsi Jawa Barat | en_US |
dc.type | Article | en_US |