BUDIDAYA PADI SALIBU MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI
dc.contributor.author | Suparwoto | |
dc.contributor.author | Waluyo | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-04-23T02:36:52Z | |
dc.date.available | 2019-04-23T02:36:52Z | |
dc.date.issued | 2017-10 | |
dc.description.abstract | Keunggulan teknologi salibu dimana umur padi relatif lebih pendek, kebutuhan air lebih sedikit, biaya produksi lebih rendah karena adanya penghematan pada pengolahan tanah, tanam dan penggunaan bibit serta dapat mempertahankan kemurnian benih. Teknologi salibu dapat dilakukan dengan cara memotong batang padi tujuh hari setelah panen dengan ketinggian 2-5 cm di atas permukaan tanah maka tunas akan muncul dari buku yang ada di dalam tanah, tunas ini akan mengeluarkan akar baru sehingga suplay hara tidak lagi tergantung pada batang lama, tunas ini bisa membelah atau bertunas lagi seperti padi tanaman pindah. Secara ekonomis biaya pengeluaran budidaya padi salibu hanya Rp 7.224.000/ha lebih kecil dari budidaya padi tanam pindah (Rp 8.800.000/ha) sehingga keuntungan yang diperoleh dari budidaya padi salibu Rp 17.096.000/ha lebih besar daripada budidaya padi tanam pindah (12.100.000). Adapun tujuan sistem tanam Salibu untuk meningkatkan indeks pertanaman karena waktu tanam yang pendek dan hasil tinggi dan menghemat biaya operasional penanaman karena tidak lagi memerlukan benih baru dan tidak melalui proses persemaian, pengolahan lahan dan penanaman. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-6954-16-9 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7000 | |
dc.publisher | Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung | en_US |
dc.subject | Kata kunci : padi, pendapatan, teknologi salibu | en_US |
dc.title | BUDIDAYA PADI SALIBU MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI | en_US |
dc.type | Book | en_US |