Eradikasi Tanaman Pisang Terinfeksi Fusarium Menggunakan Glifosat dan Minyak Tanah

No Thumbnail Available
Date
2009-12-12
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
Penyakit layu fusarium merupakan salah satu kendala utama produksi pisang di dunia, karenanyapengelolaan tanaman terinfeksi menjadi isu penting dalam pengendalian penyakit. Penelitian bertujuan untukmendapatkan informasi tentang perkembangan cendawan fusarium dari jaringan terinfeksi dan mencari metodeeradikasi tanaman yang terserang penyakit. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan KebunPercobaan Aripan, Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika dari bulan Juli 2007 sampai Maret 2008, terdiri dari 3tahap kegiatan, yaitu (1) sporulasi cendawan Fusarium oxysporum f.sp. cubense pada jaringan pembuluh vaskularsecara in vitro, (2) sporulasi cendawan fusarium akibat pemotongan batang semu pada tanah steril, dan (3) eradikasitanaman terinfeksi secara kimiawi. Hasil penelitian menunjukkan (a) pemotongan jaringan terinfeksi merangsangpembentukan konidiofor, sporulasi, dan produksi konidia, (b) peningkatan luas permukaan jaringan yang terinfeksipenyakit yang terbuka sampai 4,5 kali yang dapat meningkatkan produksi konidia sampai 14,83 kali, (c) fitotoksispada tanaman pisang terserang penyakit layu fusarium yang dieradikasi dengan herbisida glifosat terjadi pada 3-4hari setelah aplikasi dan mencapai nekrotik pada 14-16 hari setelah aplikasi, dan (d) injeksi 10 ml glifosat merupakanmetode eradikasi yang paling baik terhadap tanaman yang terserang penyakit layu fusarium karena mengakibatkanintensitas dan insidensi nekrosis daun, serta kematian patogen yang paling tinggi. Hasil penelitian dapat digunakansebagai dasar dalam pengelolaan tanaman pisang yang terserang penyakit layu fusarium secara tepatABSTRACT. Hermanto, C., Eliza, and D. Emilda. 2009. Eradication of Fusarium Infected Banana PlantUsing Glyphosate and Kerosene. Fusarium wilt disease is one of the major constraints of world banana production.Management of diseased plants becomes a critical issue in disease control. Research was aimed to gain information offusarium development from infected tissue and method to eradicate dying-infected plant. The research was conductedin Plant Protection Laboratory and Aripan Experimental Farm, Indonesian Tropical Fruit Research Institute from July2007 to March 2008, consisting of 3 steps, namely (1) in vitro sporulation of fusarium from dying-infected tissue,(2) study of fusarium sporulation from dying-infected tissue on sterile soil, and (3) chemical eradication of fusariumwilt dying plants. The results showed that (a) cutting of dying-infected tissue stimulated conidiophore formation,sporulation, and conidial production, (b) increase of the surface of dying-infected tissue by 4.5 times resulted inincrease of conidial production until 14.83 times, (c) phytotoxic of banana plant started appearing on 3-4 days afterapplication of glyphosate herbicide, and reached total necrotic on 14-16 days, and (d) 10 ml glyphosate injectioncaused phytotoxis on leaves, petioles, pseudostem, and fruits, resulting in the best eradication method for fusariumwilt dying plant with highest severity and incidence of leaf necrosis, and pathogen mortality. The results can be usedto properly manage fusarium wilt dying-infected banana plant.
Keywords
Citation