EVALUASI KINERJA MENTIMUN (Cucumis sativus) HIBRIDA RESIPROKAL MELALUI PENGUKURAN NILAI HETEROSIS DAN CLUSTER ANALYSIS
Loading...
Date
2017-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Pengukuran nilai heterosis dan kegiatan mengevaluasi daya hasil dan mutu pada tanaman mentimun yang akan dikembangkan menjadi varietas hibrida merupakan informasi yang penting untuk melihat keunggulan tanaman tersebut sebelum dilepas menjadi varietas hibrida. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hibrida resiprokal melalui pengukuran nilai heterosis dan tingkat kemiripannya dengan tetua. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Terpadu Unila dengan ketinggian tempat ± 144 m dpl pada bulan Februari hingga April tahun 2016. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak kelompok dengan tiga kali ulangan. Perlakuannya adalah mentimun tetua Mercy, tetua Toska, hibrida Mercy x Toska, hibrida Toska x Mercy. Data diuji
dengan LSI 5% untuk melihat perbedaan keragaan hibrida dengan tetuanya dan dilanjutkan dengan menghitung nilai heterosis dan cluster analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua hibrida mempunyai nilai heterosis yang positif pada peubah
panjang buah, diameter buah, bobot per buah, bobot buah per tanaman dan hasil buah per hektar. Hibrida Toska x Mercy memiliki keunggulan pada tingkat kemanisan buah dengan nilai heterosis yang positif dan lebih mirip dengan tetua Toska dan tingkat kerenyahan yang lebih baik dari pada hibrida Mercy x Toska.
Description
Program pemuliaan tanaman secara rinci bertujuan untuk merakit varietas baru yang berdaya hasil tinggi, kualitas hasil baik, perbaikan karakter agronomi, tahan hama dan penyakit, dan sifat lainnya. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh produsen, konsumen, serta pemulia tanaman sendiri (Allard, 1960). Kegiatan pemuliaan tanaman untuk membentuk varietas dengan sifat daya hasil tinggi, kualitas hasil baik, dan lainnya yang memenuhi
kriteria komersil salah satunya ialah dengan mengembangkan varietas hibrida. Hibrida merupakan generasi F1 dari suatu hasil persilangan sepasang atau lebih tetua galur murni yang mempunyai karakter yang unggul (Syukur et al., 2015). Komposisi genetik heterozigot yang dimiliki oleh varietas hibrida membuat varietas ini memiliki sifat yang superior dibandingkan varietas non hibrida yang memiliki komposisi genetik homozigot. Perakitan varietas hibrida yang mempunyai karakter agronomi yang unggul dalam program pemuliaan tanaman adalah dengan menyilangkan dua tanaman atau lebih yang memiliki karakter unggul. Dalam merakit varietas hibrida yang memiliki kualitas dan kuantitas karakter agronomi yang diinginkan, diperlukan adanya uji LSI dan seberapa besar heterosis dan heterobeltiosis suatu tanaman sebagai salah satu acuan untuk melihat keunggulan suatu hibrida.
Keywords
Heterosis, hibrida, mentimun