Studi Kandungan Residu Pestisida pada Kubis, Tomat dan Wortel Di Malang dan Cianjur

dc.contributorBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanianen-US
dc.creatorMunarso, S Joni
dc.creatorMiskiyah, nFN
dc.creatorBroto, Wisnu
dc.date2016-10-24
dc.date.accessioned2018-06-04T07:14:53Z
dc.date.available2018-06-04T07:14:53Z
dc.descriptionPestisida dipercaya dapat menurunkan populasi hama dengan cepat sehingga meluasnya hama dapat dicegah. Pestisida pada tanaman dapat terserap tanaman dan terbawa oleh hasil panen berupa residu yang dapat terkonsumsi oleh konsumen lewat makanan. Residu pestisida menimbulkan efek yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kesehatan berupa gangguan pada sistem syaraf serta metabolisme enzim. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui insiden residu pestisida pada sayuran kubis, tomat, dan wortel di Malang, Jawa Timur dan Cianjur, Jawa Barat. Metode penelitian yang dilakukan bersifat survai. Contoh diambil secara acak, dari petani, pedagang, dan pasar swalayan, di Malang dan Cianjur masing-masing 3 contoh. Contoh kemudian diambil secara komposit sebanyak 2 kg, kemudian dimasukkan kedalam ice box, dan dibawa segera ke laboratorium untuk dianalisis kadar residu pestisida menggunakan Gas Chromatography (GC). Untuk ucuan uji digunakan 17 jenis bahan aktif pestisida dari 3 golongan organoklorin, organofosfat, dan karbamat. Data hasil analisis kemudian diinterpretasikan, dan angka yang diperoleh dibandingkan dengan standar Batas Maksimum Residu pestisida yang tercantum dalam SNI 7313:2008, dan disajikan secara deskriptif. Hasil analisis residu pestisida pada kubis menunjukkan bahwa bahan aktif endosulfan dominan ditemukan pada contoh kubis baik yang berasal dari Malang maupun Cianjur, dengan kandungan residu pestisida tertinggi 7,4 ppb yang dianalisis dari contoh yang diambil dari petani di Cianjur. Residu lain yang terdeteksi antara lain pestisida yang mengandung bahan aktif klorpirifos, metidation, malation, dan karbaril. Contoh wortel yang dianalisis menunjukkan bahwa bahan aktif endosulfan juga dominan pada contoh wortel baik yang diambil dari Malang maupun Cianjur dengan kadar tertinggi 10,6 ppb. Sedangkan bahan aktif lain yang terdeteksi antara lain klorpirfos, metidation, dan karbofuran.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bpasca/article/view/5393
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/3422
dc.languageeng
dc.publisherBuletin Teknologi Pasca Panenen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bpasca/article/view/5393/4586
dc.rightsCopyright (c) 2016 Buletin Teknologi Pasca Panenen-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.sourceBuletin Teknologi Pasca Panen; Vol 5, No 1 (2009): Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian; 27-32en-US
dc.subjecten-US
dc.titleStudi Kandungan Residu Pestisida pada Kubis, Tomat dan Wortel Di Malang dan Cianjuren-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
STUDI KANDUNGAN RESIDU PESTISIDA PADA KUBIS, TOMAT DAN WORTEL DI MALANG DAN CIANJUR.pdf
Size:
118.79 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: