DAYA HASIL 25 AKSESI ROSELA HERBAL DI LAHAN KERING

Abstract
Description
Untuk mendukung pengembangan suatu komoditas, diperlukan varietas-varietas unggul berdaya hasil tinggi. Kegiatan penelitian uji daya hasil aksesi-aksesi plasma nutfah rosela herbal telah dilakukan di Muktiharjo, Kabupaten Pati mulai bulan Januari–Juni 2011. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan beberapa aksesi unggul yang berpotensi tinggi di lahan kering. Sebanyak 25 aksesi plasma nutfah diuji daya hasilnya dengan rancangan acak kelompok (RAK) diulang dua kali. Benih ditanam dengan jarak tanam 100 cm x 50 cm pada plot berukuran 10 m x 5 m. Pemupukan dan pemeliharaan lainnya sesuai dengan standar budi daya untuk tanaman rosela herbal. Parameter pengamatan terdiri atas: jumlah kapsul per tanaman, bobot 100 kelopak kering, produksi kapsul segar, produksi kelopak segar, dan produksi kelopak kering per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas tertinggi dicapai oleh delapan aksesi yaitu 677, 675, 679, 681, 682, 684, 689, dan 671, dengan produksi kelopak kering masing-masing sebesar: 676,0; 605,5; 540,0; 463,5; 427,5; 385,5; 420,0; dan 414,0 kg/ha. Ada korelasi positif yang sangat nyata pada karakter jumlah kapsul per tanaman dengan produksi kapsul per hektar, produksi kelopak segar per hektar dan produksi kelopak kering per hektar dengan nilai korelasi masing-masing sebesar 0,725; 0,617; dan 0,584. Korelasi yang sangat nyata juga terdapat pada karakter produksi kapsul dengan produksi kelopak segar dan kelopak kering, karakter produksi kelopak segar dengan produksi kelopak kering per ha, serta bobot 100 kelopak kering dengan produksi kelopak kering per ha dengan nilai korelasi masing-masing: 0,978; 0,907; 0,939; dan 0,502.To support herbal roselle development in the future, the availability of new high-yield varieties were required. Screening of 25 herbal roselle accessions have been carried out on dry land Muktiharjo, Pati District started in January–June 2011. The purpose of this study was to obtain some superior high-potential accessions suitable for dry land. The screening used a randomized block design (RBD) with two replicates. Seeds were planted with a spacing of 100 cm x 50 cm on a plot measuring 10 m x 5 m. Fertilizing and other maintenance in accordance with the standards for the cultivation of herbal roselle plant. Parameter observed consist of number of capsules per plant, weight of 100 dry petals, fresh capsule production, fresh petals production, and dried petals production per hectare. The results showed that eight accessions consistently showed productivity of dried roselle calyx higher than two varieties used as a control. Those accessions were no: 677, 679, 675, 681, 682, 684, 689, and 671, with the production of dried petals ranged between 385–676 kg/ha. There is a positive correlation between the number of capsules per plant with a production of capsules per hectare, production per hectare of fresh petals and dried petals, production per hectare with a correlation value 0.725, 0.617, and 0.584, respectively. A significant correlation was also found in the character of capsule production with the production of fresh petals and dried petals, the fresh petals production with the production of dried petals per hectare, and weights of 100 petals dried with dried petals production per hectare by correlation values: 0.978, 0.907, 0.939, and 0.502, respectively
Keywords
Rosela herbal, Hibiscus sabdariffa var. sabdariffa, aksesi, uji daya hasil, kapsul, kelopak bunga, plasma nutfah, varietas; Herbal roselle, Hibiscus sabdariffa var. sabdariffa, accession, yield potential evaluation, calyx, germplasm, variety
Citation