Status Pelaporan Kasus Gigitan, Vaksinasi dan Kekebalan Kelompok yang Terbentuk pada Hewan Penular Rabies (HPR) di Provinsi Kalimantan Barat Bersama Kader Rabies Tahun 2017 & 2018
dc.contributor.author | Hidayatullah, Nur | |
dc.contributor.author | Ernawati | |
dc.date.accessioned | 2020-03-29T09:46:58Z | |
dc.date.available | 2020-03-29T09:46:58Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.description.abstract | Setelah kembali menemukan kasus positif rabies setelah dinyatakan bebas dari rabies pada tahun 2014, Provinsi Kalimantan Barat terus berupaya mengendalikan rabies di wilayahnya. Untuk memutus sirkulasi dan penyebaran virus rabies, Provinsi Kalimantan Barat fokus terhadap program pengebalan pada populasi HPR melalui vaksinasi. Selain kurangnya ketersediaan vaksin, tantangan utama dalam melaksanakan program tersebut adalah kurangnya Sumber Daya Manusia. Pada Tahun 2017 dan 2018 dilakukan terobosan untuk menambah jumlah vaksinator dengan membentuk kader rabies yang berasal dari Bhabinkamtibmas dan Karang Taruna. Sebelum bertugas, para kader rabies telah mendapatkan pelatihan terkait vaksinasi rabies. Berdasarkan data dari Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat, pada tahun 2016 sebelum adanya kader rabies jumlah realisasi vaksinasi rabies mencakup 45.896 dari 184.950 ekor populasi HPR (24,8%). Kasus gigitan HPR yang terlaporkan sebanyak 1.189 kasus. Berdasarkan hasil pemeriksaan paska vaksinasi pada tahun 2016 dengan 302 sampel, 156 sampel diantaranya mendapatkan hasil sero positif (52%). Sedangkan pada tahun 2017 dan 2018 setelah adanya penambahan kader rabies, terdapat perubahan data yang diterima. Hal ini dikarenakan dengan penambahan SDM tersebut, sebaran petugas dan sosialisasi yang dilakukan meningkat sehingga meningkatkan sensitiļ¬ tas surveilans berbasis kasus gigitan. Selain itu, cakupan vaksinasi juga mengalami peningkatan. Menurut laporan tahun 2017 jumlah vaksinasi HPR mencakup 81.970 dari 188.518 ekor (43,4%). Kasus gigitan HPR yang terdeteksi sebanyak 2.091 kasus. Sebanyak 700 sampel darah diperiksa paska pelaksanaan vaksinasi memiliki hasil seropositive sebanyak 332 sampel (rata-rata seropositive 47% dengan kisaran 15-77% di masing-masing kabupaten/kota). Sedangkan pada tahun 2018, jumlah vaksinasi HPR mencakup 54.243 dari 189.122 ekor (29%). Kasus gigitan HPR yang terdeteksi sebanyak 3.584 kasus. Sebanyak 320 sampel darah diperiksa paska pelaksanaan vaksinasi memiliki hasil seropositive sebanyak 203 sampel (rata-rata seropositive 63% dengan kisaran 23-83% di masing-masing kabupaten/ kota). Sedangkan pada tahun 2018, jumlah vaksinasi HPR mencakup 54.243 dari 189.122 ekor (29%). Kasus gigitan HPR yang terdeteksi sebanyak 3.584 kasus. Sebanyak 320 sampel darah diperiksa paska pelaksanaan vaksinasi memiliki hasil seropositive sebanyak 203 sampel (rata-rata seropositive 63% dengan kisaran 23-83% di masing-masing kabupaten/kota). | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9022 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Direktorat Kesehatan Hewan | en_US |
dc.subject | Kader rabies | en_US |
dc.subject | Kasus gigitan HPR | en_US |
dc.subject | Pelaporan | en_US |
dc.subject | Cakupan vaksinasi | en_US |
dc.subject | Seropositive | en_US |
dc.title | Status Pelaporan Kasus Gigitan, Vaksinasi dan Kekebalan Kelompok yang Terbentuk pada Hewan Penular Rabies (HPR) di Provinsi Kalimantan Barat Bersama Kader Rabies Tahun 2017 & 2018 | en_US |
dc.type | Article | en_US |