Pembentukan Varietas Unggul Baru Anggrek Cymbidium Melalui Persilangan Dalam dan Antar Genus
dc.contributor.author | Bety ...[at al], Yayuk Aneka | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-03-10T02:04:56Z | |
dc.date.available | 2021-03-10T02:04:56Z | |
dc.date.issued | 2013-12 | |
dc.description.abstract | Anggrek merupakan komoditas florikultura yang sangat penting di Indonesia yang ditunjukkan dengan menempati posisi lima besar jenis tanaman hias yang diminati konsumen. Cymbidium merupakan salah satu jenis anggrek prioritas yang dikembangkan. Perakitan varietas unggul baru Cymbidium perlu dilakukan untuk mendapatkan varietas yang memiliki daya saing, tahan terhadap cekaman lingkungan, dan diminati konsumen. Perakitan varietas unggul baru Cymbidium dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan hibridisasi da seleksi. Kegiatan dilaksanakan di rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Hias di Segunung, Cianjur, Jawa Barat yang dimulai pada tahun 2010. Sebagai sumber genetik digunakan 6 varietas Cymbidium, 2 varietas Phaius, dan 1 varietas Phalaenopsis. Tanaman induk ditanam di dalam pot dan dipelihara sesuai dengan SOP untuk tanaman anggrek. Persilangan dilakukan di pagi hari yang merupakan waktu terbaik untuk melaksanakan persilangan. Persilangan dilakukan secara resiprok yang berarti tiap varietas berperan sebagai induk jantan dan induk betina, kecuali persilangan dengan Phalaenopsis. Bunga yang disilangkan dipilih yang sudah mekar 3 hari dan sehat. Pengamatan dilakukan 1 minggu setelah persilangan. Persilangan yang berhasil ditandai bunga bagian bawah membengkak dan mahkota bunga layu. Hasil karakterisasi tanaman induk menunjukkan bahwa terdapat variasi warna bunga, bentuk bunga, posisi rangkaian bunga, ukuran bunga, dan tingkat keharuman. Persilangan antar genus Cymbidium dan Phaius dapat dilaksanakan meskipun tingkat keberhasilannya agak rendah (44%). Cymb. Golden Elf memiliki kompatibilitas yang paling tinggi sebagai tanaman induk. Cymb. hartinahianum dan Cymb. finlaysonianum juga memiliki potensi untuk digunakan sebagai tanaman induk. | en_US |
dc.identifier.isbn | 0123456789 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/11889 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | BB Biogen | en_US |
dc.subject | Cymbidium, Phaius, hibridisasi. | en_US |
dc.title | Pembentukan Varietas Unggul Baru Anggrek Cymbidium Melalui Persilangan Dalam dan Antar Genus | en_US |
dc.type | Article | en_US |