Biologi Tembakau Temanggung
dc.contributor.author | Sesanti Basuki, Fathkur Rochman | |
dc.contributor.other | Balittas | en_US |
dc.date.accessioned | 2022-01-21T02:06:39Z | |
dc.date.available | 2022-01-21T02:06:39Z | |
dc.date.issued | 2000-10 | |
dc.description | Terdapat dua macam tembakau temanggung, yaitu tembakau kuning dan tembakau hitam. Tembakau kuning dikembangkan di daerah sawab, tetapi dapat pula berasal dari gunung. Sedang- kan tembakau hitam hanya berasal dari gunung, terutama berasal dari daun atas. Mutu tembakau kuning lebih rendah dari tembakau hitam, tetapi harganya masib lebib tinggi dari tembakau rajang- an jenis lain. Pada tembakau hitam terdapat mutu khusus yang disebut "srintil" dengan mutu dan harga tertinggi. Tembakau srintil sangat langka, karena tidak semua tempat dan tidak setiap musim dapat dibasilkan tembakau srintil. | en_US |
dc.description.abstract | Tembakau rajangan temanggung merupakan komponen utama baban baku rokok keretek de- ngan komposisi mencapai 14-26% (Isdijoso et al., 1995). Dacrab penanamannya sampai saat ini masib terpusat di lereng G. Sumbing dan G. Sindoro, Kabupaten Temanggung. Hasil survai Balittas melaporkan babwa penyebaran tembakau temanggung meluas sampai ke Kabupaten Wonosobo, Magelang, dan Kendal, yang dikenal dengan sebutan tembakau temanggungan (Anonim, 1989). | en_US |
dc.identifier.issn | 0853-9308 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/14666 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Monograf; | |
dc.subject | Tembakau Temanggung | en_US |
dc.title | Biologi Tembakau Temanggung | en_US |
dc.type | Article | en_US |