Rice Market Integration in Indonesia: a Cointegration Analysis

dc.contributorid-ID
dc.creatorKustiari, Reni; Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor Jl. Jend Ahmad Yani No.70 Bogor
dc.creatorSuhaeti, Rita Nur; Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor Jl. Jend Ahmad Yani No.70 Bogor
dc.date2016-09-30
dc.date.accessioned2018-05-02T01:23:01Z
dc.date.available2018-05-02T01:23:01Z
dc.date.issued2016-09-30
dc.descriptionIndonesianTulisan ini mencoba melihat integrasi pasar beras dengan menggunakan uji kointegrasi (cointegration test). Pendugaan kointegrasi pada bivariate sistem dilakukan dengan memperlakukan setiap peubah sebagai peubah endogenous dan exogenous secara bergantian (dua arah). Pada analisis ini digunakan model Engle dan Granger yang disebut Cointegrating Regression Durbin Watson (CRDW) dan Augmented Dickey Fuller (ADF). Selanjutnya analisis sebab-akibat Granger diterapkan pada pasar-pasar yang berkointegrasi untuk menentukan pasar sentral dan pasar regional. Hasil pengujian stationarity menunjukkan bahwa pada umumnya harga beras stationar pada order 1, sedangkan hasil uji kointegrasi memperlihatkan bahwa tidak semua pasar yang letaknya berdekatan berintegrasi satu sama lain. Dari 56 kombinasi hanya terdapat 26 kombinasi pasar yang berkointegrasi. Data harga beras yang digunakan adalah harga perdagangan besar dari tahun 1979-1995. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa kebijakan kontrol harga yang dilaksanakan oleh BULOG tidak dapat mencegah terjadinya segmentasi pasar.EnglishThis article analyzes integration of rice markets using co integration test. The co integration bivariate system were estimated in both directions. Cointegration analysis based on the Engle and Granger model, namely CRDW and ADF, is applied. Granger (cause) analysis applied to co integrated markets, to find central and regional markets. Test results show that most of rice prices are stationary of order 1. It is concluded that there seems to be long run relationships between markets which are relatively close to each other. Percentage of cointegrated market for rice is 46 percent out of 56 combinations. This high cointegration mainly due to marketing system of rice which is strongly controlled by the government. Hence rice price is subject to a controlled trade regime and floor/ceiling price. Rice prices is represented by monthly wholesale price. The periode covered in this study is 1979-1995. It was concluded that BULOG's Policies in controlling rice market to avoid market segmented did not work as expected.id-ID
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/4868
dc.identifier10.21082/jae.v17n1.1998.1-12
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/132
dc.languageind
dc.publisherPusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/4868/4124
dc.rightsCopyright (c) 2016 Jurnal Agro Ekonomien-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0en-US
dc.source2541-1527
dc.source0216-9053
dc.sourceJurnal Agro Ekonomi; Vol 17, No 1 (1998): Jurnal Agro Ekonomi; 1-12en-US
dc.sourceJurnal Agro Ekonomi; Vol 17, No 1 (1998): Jurnal Agro Ekonomi; 1-12id-ID
dc.titleRice Market Integration in Indonesia: a Cointegration Analysisid-ID
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Rice Market Integration in Indonesia a Cointegration Analysis.pdf
Size:
248.78 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: