Menginisiasi Adopsi Teknologi Anjuran Melalui Partisipasi Masyarakat Pesisir dalam Budidaya Rumput Laut: (Studi Kasus di Pesisir Teluk Banten)
Loading...
Date
2005-11-22
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Abstract
Rumput laut, sea-weed merupakan salah satu kekayaan sumberdaya hayati Indonesia yang pemanfaatanya belum dilakukan dengan optimal. Dari sejumlah jenis yang ada jenis Euchema dan Gracilaria kini sudah banyak dibudidayakan oleh penduduk di wilayah pesisir Indonesia. Melalui pengembangan tehnologi pengolahan yang tepat guna kini rumput laut telah dibuat ekstrak berupa agar dan keragenan dan alginate yang kelak dapat dimanfaatkan untuk beragam produk lanjutan (pangan dan non-pangan). Beberapa Negara konsumen rumput laut dari Indonesia meliputi : Hongkong. Amerika Serikat, Prancis, Jepang dan Denmark. Pada tahun 1999, produksi rumput laut Indonesia baru mencapai 20.000 ton untuk jenis Euchema spp dan sebanyak 6.000 ton untuk jenis Gracilaria sp. Padahal permintaan pasar saat itu sudah mencapai 35.000 ton/tahun. Sejalan dengan aplikasi tehnologi yang digunakan kini (2003) dari hasil kegiatan budidaya telah dapat dirasakan komoditas rumput laut kering sebesar : 16 ton per hektar/tahun. Dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pesisir, usaha budidaya rumput laut mempunyai prospek baik dimasa datang. Kegiatan budidaya ini dapat menjadi prioritas utama bagi terciptanya peluang berusaha dan peluang bekerja yang dapat diandalkan bagi usaha peningkatan pendapatan rumahtangga penduduk wilayah pesisir
Description
Keywords
Rumput laut, Masyarakat, Adopsi