PELUANG EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK PADA LAHAN SAWAH IRIGASI KABUPATEN SELUMA
dc.contributor.author | Wahyuni, Tri | |
dc.contributor.author | Siagian, Irma Calista | |
dc.contributor.author | Harta, Linda | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-04-09T01:22:38Z | |
dc.date.available | 2019-04-09T01:22:38Z | |
dc.date.issued | 2017-10 | |
dc.description.abstract | Salah satu teknologi yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rekomendasi pemupukan padi sawah adalah melalui analisa status hara P dan K lahan sawah. Sampai saat ini rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah masih menggunakan rekomendasi umum yaitu 100-150 kg TSP/SP-36 per ha dan 100 kg KCl per ha, karena belum didasarkan pada status hara tanah. Tujuan analisa status hara adalah (1) memperoleh data dan informasi status hara P dan K tanah sawah, (2) rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah yang lebih rasional dan efisien, berdasarkan status hara tanah, yang dapat menghemat kebutuhan pupuk. Kegiatan analisa status hara P dan K lahan sawah pada tahun 2014 berlokasi di 13 kecamatan di Kabupaten Seluma. Metodologi yang digunakan meliputi : persiapan, pelaksaan pengambilan sampel tanah, analisis. Survei utama melakukan pengambilan sampel tanah individu dijadikan sampel tanah komposit, 1 sampel tanah komposit terdiri 10-15 sampel tanah individu. Jumlah sampel tanah komposit yang diambil sebanyak 13 sampel tanah komposit, data hasil analisis tanah dinilai kadar P dan K. Melalui 3 status (kriteria rendah, sedang dan tinggi). Hasil analisa status P dan K lahan sawah di Kabupaten Seluma sebanyak 13 sampel tanah status hara P rendah dan sedang, dari total sawah kadar P rendah sebanyak 7,69% dengan nilai 20,66 mg P2O5/100 gr, status sedang sebanyak 84,61% dengan kisaran 21,3 – 37,64 mg P2O5/100 gr, dan tinggi sebanyak 7,69% dengan nilai 42,72 mg P2O5/100 gr. Status hara K rendah sampai tinggi yaitu status rendah sebanyak 7,69% dengan kisaran 14,10 – 19,31% mg K2O/100 gr, status sedang sebanyak 23,08% dengan kisaran 23,70 – 32,39 mg K2O/100 gr, dan status tinggi 46,15% dengan kisaran 41,02 – 59,27 mg K2O/100 gr. Dengan demikian penggunaan pupuk SP-36 sesuai status hara (69,23%) 100 kg/ha dan (7,69%) 75 kg/ha sehingga menghemat pupuk SP-36 sebanyak 25 – 50 kg/ha. Pupuk KCl sesuai status hara (30,77%) 100 kg/ha, (23,08%) 50 kg/ha, dan (46,15%) 50 kg/ha sehingga pupuk KCl yang dapat dihemat 50 kg/ha sebanyak 69,23%. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-6954-16-9 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6961 | |
dc.publisher | Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung | en_US |
dc.subject | efisiensi pemupukan, sawah irigasi, Kabupaten Seluma | en_US |
dc.title | PELUANG EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK PADA LAHAN SAWAH IRIGASI KABUPATEN SELUMA | en_US |
dc.type | Book | en_US |