Investigasi Outbreak Penyakit Avian Influenza di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang 2019
No Thumbnail Available
Date
2019
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Direktorat Kesehatan Hewan
Abstract
Avian Influenza merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus infl uenza tipe A, dapat menyerang beberapa jenis unggas dengan angka mortalitas yang tinggi. Strain virus AI dibedakan menjadi low pathogenic (LPAI) dengan tanda klinis ringan dan high pathigenic (HPAI) dengan beberapa tanda klinis parah dan mortalitas yang tinggi (OIE). Itik memiliki peran penting dalam penyebaran virus Avian Infl uenza subtipe H5N1 karena merupakan reservoir alami virus dan infeksinya bersifat subklinis. Peternakan itik banyak dilakukan secara tradisional tanpa memperhatikan manajemen yang baik, sehingga beresiko terhadap penyebaran dan penularan penyakit menular.
Tujuan penyidikan adalah untuk menentukan defenisi kasus, mengumpulkan data dan informasi, melakukan pengambilan dan pengujian sampel, mengidentifi kasi kemungkinan sumber/rute infeksi, mengidentifi kasi faktor-faktor risiko, analisis data serta pemberian saran tindakan pengendalian.
Penyidikan dilakukan melalui pencarian kasus aktif terhadap ternak yang menunjukkan gejala klinis, wawancara terhadap peternak dengan kuisioner, obeservasi lingkungan dan pemeriksaan laboratorium dengan uji PCR oleh Balai Veteriner Bukittinggi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisa sederhana, pembuatan kurva epidemik, dan perhitungan mortalitas.
Berdasarkan kerangka waktu dan kurva epidemik, kisaran masa inkubasi adalah 6 – 8 hari. Angka mortalitas sebesar 95% (1900/2000 ekor). Diagnosa banding adalah Newcastle Disease (ND/tetelo). Peneguhan diagnosa dilakukan oleh Balai Veteriner Bukittinggi dengan pengambilan sampel terhadap 8 ekor itik, 12 ayam layer, dan 12 ayam arab. Pengujian terdiri dari uji bakteriologi yaitu isolasi dan identifi kasi Clostridium tetani dengan hasil negatif, uji bioteknologi berupa uji AI PCR dengan hasil 7 positif dan 25 negatif, uji ND PCR dengan hasil 8 positif dan 24 negatif, selanjutnya uji virologi yaitu berupa uji AI inokulasi TET/TAB dengan hasil 12 positif dan 20 negatif, uji AI HA/HI dengan hasil 24 seropositif dan 1 seronegatif, uji ND HA/HI dengan hasil 20 positif dan 5 negatif, sedangkan uji ND inokulasi sebanyak 12 positif dan 20 negatif.
Hasil penyidikan menunjukkan bahwa kemungkinan sumber infeksi berasal dari pembuangan bangkai unggas sembarangan atau disposal yang tidak sesuai aturan serta kurang optimalnya manajemen pemeliharaan itik tersebut. Pemberian rekomendasi tindakan pengendalian adalah melaksanakan komunikasi, edukasi dan informasi (KIE) penerapan manajemen pemeliharaan peternakan yang baik dan program biosekuriti dan disposal yang benar.
Description
Keywords
Investigasi outbreak, Avian influenza, Unggas