Deskripsi tingkat upah buruh tidak terdidik di pedesaan, Indonesia
dc.contributor | en-US | |
dc.creator | Rachman, Benny | |
dc.date | 2016-09-09 | |
dc.date.accessioned | 2019-10-09T09:39:43Z | |
dc.date.available | 2019-10-09T09:39:43Z | |
dc.description | IndonesianPengkajian tingkat upah buruh tidak terdidik di pedesaan dipandang sangat penting sebagai upaya mempelajari kondisi kesejahterraan masyarakat pedesaan. Upah buruh tidak terdidik yang dimaksud khususnya upah buruh tani (cangkul, tanam dan bajak) dan buruh non-pertanian (tukang dan kenek). Selama periode 1984 - 1991 tingkat upah (riil) di pedesaan dapat dikatakan menignkat, meskipun dengan pergerakan yang sangat lambat. Sementara itu dibeberapa propinsi contoh tingkat upah cenderung mengalami stagnasi. Secara umum tingkat upah pada musim kemarau untuk seluruh aktivitas relatif lebih tinggi dibanding musim penghujan. Hal ini terkait dengan banyaknya tenaga kerja buruh yang mencari kerja di perkotaan saat musim kemarau, disamping itu pada lokasi-lokasi tertentu waktu pengolahan lahan musim kemarau waktunya bersamaan dengan panen musim penghujan. | en-US |
dc.format | application/pdf | |
dc.identifier | http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/view/4461 | |
dc.identifier | 10.21082/fae.v11n2.1993.47-59 | |
dc.identifier.uri | http://124.81.126.59/handle/123456789/7585 | |
dc.language | eng | |
dc.publisher | Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian | en-US |
dc.relation | http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/view/4461/3757 | |
dc.rights | Copyright (c) 2016 Forum Penelitian Agro Ekonomi | en-US |
dc.source | Forum penelitian Agro Ekonomi; Vol 11, No 2 (1993): Forum Penelitian Agro Ekonomi; 47-59 | en-US |
dc.source | 2580-2674 | |
dc.source | 0216-4361 | |
dc.subject | en-US | |
dc.title | Deskripsi tingkat upah buruh tidak terdidik di pedesaan, Indonesia | en-US |
dc.type | info:eu-repo/semantics/article | |
dc.type | info:eu-repo/semantics/publishedVersion | |
dc.type | en-US |