PEMANFAATAN BIOCHAR DAN EFISIENSI PEMUPUKAN JAGUNG MENDUKUNG PROGRAM PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI PROVINSI ACEH
Loading...
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Penelitian dilakukan di Kabupaten Pidie yang merupakan daerah
pengembangan lahan kering terluas yang merupakan daerah sentra produksi tanaman
pangan lahan kering provinsi Aceh. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
pengkajian ini menggunakan RAK Faktorial dengan perlakuan sebagai berikut : Faktor I
adalah tiga tingkat dosis biochar yaitu 0, 10, dan 20 ton/ha, faktor II adalah tiga tingkat
dosis pupuk anorganik yaitu P0 = tanpa pupuk, P1 = 200 kg/ha Urea + 75 kg/ha SP36 +
75 kg/ha KCl, P2 = 400 kg/ha Urea + 150 kg/ha SP36 + 150 kg/ha KCl. Sehingga
diperoleh sembilan kombinasi perlakuan pada setiap komoditi, masing-masing
kombinasi perlakukan pada masing-masing komoditi diulang tiga kali. Apabila hasil uji
F memberi pengaruh yang nyata, maka analisis akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata
Terkecil (BNT) pada taraf 5% (BNT0,05). Data sekunder merupakan data awal untuk
penentuan kegiatan selanjutnya. Data tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber. Data
primer merupakan data yang dikumpulkan dari hasil kegiatan dilapangan berdasarkan
variabel pengamatan yang meliputi komponen pertumbuhan, komponen hasil dan hasil
ubinan (6.25 m2). Ukuran plot percobaan 5 m x 6 m, jarak antara perlakuan 1 m
dan jarak antara ulangan 1 m sekaligus sebagai saluran drainase. Hasil penelitian
menujukkan bahwa Jagung resppon terhadap pemupukan NPK-bast tetapi kurang
respon terhadap biochar. Hasil tertinggi 7 ton/ha jagung pipilan diperoleh pada
kombinasi pemupukan 200 kg/ha Urea + 75 kg/ha SP36 + 75 kg/ha KCl dan biochar 10
ton/ha lebih tinggi 79.03 % dibandingkan dengan tanpa pemupukan dan tanpa biochar.
Description
Pemanfaatan limbah pertanian merupakan salah satu solusi untuk kembali
memperbaiki kondisi lingkungan yang sudah tercemar karena penggunaan pupuk
kimiawi dan pestisida yang berlebihan. Limbah pertanian seperti sekam padi,
tempurung kelapa, tongkol jagung, tandan buah kosong kelapa sawit dapat diubah
menjadi arang dan biochar (arang aktif) yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai
pengendali residu bahan agrokimia (pestisida dan pupuk) dan logam berat di lahan
pertanian melalui ameliorasi. Namun, pemanfaatan biochar dari limbah pertanian untuk
kegiatan pertanian ramah lingkungan dalam skala luas belum diterapkan dan
dikenal di tingkat petani (Harsanti dan Ardiwinata 2011).
Keywords
Biochar, the efficiency of fertilizers, inorganic fertilizers