DESAIN PROTOTIPE MESIN PANEN PADI TIPE MINI COMBINE UNTUK LAHAN RAWA PASANG SURUT
Loading...
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Lahan rawa semakin memegang peranan penting dalam perspektif peningkatan
produksi tanaman, khususnya tanaman padi.Penggunaan combine harvester di lahan
rawa membutuhkan pengembangan khusus karena harus mempertimbangkan kondisi
lahan.Karena pengoperasian combine harvester ini membutuhkan daya sangga tanah
yang cukup terhadap berat alat. Tahun 2012-2014, BBP-Mektan sudah
mengembangakan combine harvester yang dinamakan dengan Mini Combine Harvester,
mesin ini memiliki nilai ground preassure sebesar 0.13 kg/cm
2
. Mesin ini tidak dapat
langsung digunakan pada lahan rawa karena kondisi lahan yang berbeda, sehingga
diperlukan modifikasi dan pengembangan lebih lanjut jika akan digunakan untuk lahan
rawa. Sebagai tahap awal akan dipelajari karakteristik lahan rawa pasang surut yang
memungkinkan untuk penggunaan combine harvester tersebut.Tujuan kegiatan ini
adalah mendesain Mini Combine Harvesteruntuk padi lahan rawa pasang surut,
keluaran yang diharapkan desain lengkap Combine Harvester padi lahan rawa pasang
surut. Tahap Pelaksanaan kegiatan ini meliputi; Identifikasi karakteristik tanaman padi
di lahan rawa, varietas dan sifat fisik karakteristik tanah lahan rawa. Penyusunan konsep
dan pengembangan desain mesin serta evaluasi desain, Pembuatan gambar kerja detail.
Tahap Pengujian meliputi Evaluasi disain. Hasil dari kegiatan kerekayasaan ini adalah
desain mesin panen padi tipe mini combine untuk lahan rawa pasang surut dengan
kedalaman air rata-rata 25-50 cm.
Description
Lahan rawa semakin memegang peranan penting dalam perspektif peningkatan
produksi tanaman, khususnya tanaman padi. Potensi luas lahan rawa di Indonesia
sekitar 33,4 jua hektar, terdiri atas lahan pasang surut seluas 20,11 juta hektar dan lahan
lebak seluas 13,29 juta hektar. Dari luasan tersebut, sekitar 4,186 juta hektar lahan
pasang surut sudah direklamasi dan sekitar 0,73 juta hektar lahan lebak diusahakan
sebagai areal pertanian (Nugroho dkk, 1993).
Pengembangan program ekstensifikasi pertanian diarahkan pada
pemanfaatanlahan-lahan marginal seperti lahan rawa pasang surut. Diperkirarakan dari
33.5 jutaha lahan rawa pasang surut yang sebagian besar terdapat di Sumatera,
Kalimantan,dan Irian Jaya, hanya sekitar 0.9 juta ha yang sudah dibuka untuk areal
pertanianproduktif (Subagyo dan Widjaya-Adhi, 1998).
Keywords
Desain, mesin panen padi kombinasi, lahan rawa