Inovasi Spesifik Lokasi Dalam Pengembangan Lahan Pasir Pantai Sebagai Lahan Pertanian
Loading...
Date
2017
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Sembilan agenda prioritas dalam nawa cita memuat poin mewujudkan kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan dapat dicapai dengan melakukan intensifikasi maupun ektensifikasi lahan yang didalamnya terdapat penggunaan teknologi maupun perluasan areal lahan.Ektensifikasi lahan dilakukan melalui cetak sawah serta pemanfaatan lahan sub optimal untuk kepentingan pertanian. Pada 2025 diperlukan 7,3 juta ha lahan baru untuk mendukung produksi padi, jagung, kedelai, tebu, dan hortikultura. Untuk memenuhi luasan tersebut dilakukan dengan pemanfaatan lahan sub optimal. Total potensi lahan sub optimal Indonesia adalah 33,4 juta ha yang terdiri dari lahan kering dan lahan rawa. Lahan pasir pantai merupakan lahan kering yang layak dikembangkan untuk mendukung ekstensifikasi pertanian. Dengan luasan garis pantai nomor tiga di dunia tentunya kontribusi lahan pasir untuk pertanian tidak boleh diremehkan. Lahan pasir pantai merupakan lahan sub optimal yang bersifat porus, memiliki karakteristik angin yang kencang, evapotranspirasi yang besar, serta miskin unsur hara. Dengan karakteristik spesifik demikian, tanpa adanya perlakuan khusus tidak mungkin lahan pasir pantai dijadikan sebagai lahan pertanian. Meski demikian, lahan pasir pantai memiliki beberapa kelebihan untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yaitu relatif datar, luas, jarang mengalami banjir, dan memiliki air tanah yang dangkal. Lahan pasir pantai yang marginal dapat dioptimalisasi menjadi lahan pertanian melalui pengolahan lahan yang tepat dengan mengintroduksi bahan pembenah tanah, melakukan penambahan bahan organik, pemanfaatan mulsa, dan pemanfaatan wind breaker. Sejalan dengan perkembangan waktu muncul berbagai invention inovasi spesfik lokasi dalam pengelolaan lahan pasir pantai . Inovasi tersebut adalah teknik penyiraman cimcim, teknik pemupukan ponjo, teknik bedengan, juga teknik variasi tanaman sisipan
Description
Keywords
Lahan