Metode In Vivo pada Terapi Jus Lidah Buaya terhadap Luka Insisi Pseudomonas aeruginosa: Kajian Bioetika dan Animal Welfare
No Thumbnail Available
Date
2009-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BB Biogen
Abstract
Metode In Vivo pada Terapi Jus Lidah Buaya terhadap Luka Insisi Pseudomonas aeruginosa: Kajian Bioetika dan Animal Welfare. Masalah etika pokok dalam penelitian biologi adalah adanya pelanggaran kewajiban moral untuk menghormati mahluk hidup, walaupun tujuannya justru untuk memajukan kehidupan manusia. Etika akan menguraikan refleksi penelitian ilmiah tentang tanggung jawab dan batas-batas yang harus dilakukan peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan secara in vivo antara penggunaan jus lidah buaya, sulfanilamide, dan oksitetrasiklin terhadap lama waktu kesembuhan luka insisi akibat infeksi P. aeruginosa. Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih (Rattus norwegicus) betina berumur kurang lebih tiga bulan sebanyak 68 ekor. Sebanyak 36 ekor digunakan untuk penentuan dosis infeksi dengan melakukan insisi pada musculus longissimus dorsi dan diinfeksi P. aeruginosa. Dosis infeksi pada pengenceran terendah yang dapat menginfeksi 100% hewan coba. Selanjutnya, hewan yang terinfeksi P. aeruginosa ini digunakan untuk penelitian terapi topikal dengan empat perlakuan berbeda. Perlakuan I menggunakan terapi topikal jus lidah buaya; Perlakuan II menggunakan sulfanilamide; Perlakuan III menggunakan oksitetrasiklin, dan Perlakuan IV hanya digunakan akuades, sebagai
kontrol, untuk membersihkan luka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus
lidah buaya memberikan waktu kesembuhan luka yang tercepat (5,25±1,035 hari)
dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Secara umum, penelitian ini menggunakan
prosedur pada hewan coba dengan lima “bebas”, yaitu bebas dari rasa lapar dan haus; bebas dari rasa tidak nyaman; bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit; bebas mengekspresikan tingkah laku normal, dan bebas dari rasa takut dan stres.
Description
Keywords
Bioetika, animal welfare, metode in vivo, terapi jus lidah buaya.