HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI PERKEBUNAN KARET (Hevea brassiliansis L) DENGAN HASIL KARET DI LAMPUNG
Loading...
Date
2017-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Produktivitas karet ditentukan oleh kondisi agroekologi di mana komoditas
tersebut dikembangkan. Provinsi Lampung merupakan salah satu penghasil komoditi
tersebut. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik agroekologi dengan hasil
karet, dilakukan kajian korelasi karakteristik agroekologi terhadap hasil karet di
Provinsi Lampung. Kajian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan bulan
November 2012 di tiga lokasi, yaitu Kabupaten Tulang Bawang, Lampung Tengah dan
Way Kanan. Kajian menggunakan metode survey dengan cara mengumpulkan data
produduksi karet, serta karakter agroekologi yang meliputi data sifat-sifat tanah dan
iklim dengan berpedoman pada panduan evaluasi lahan untuk pewilayahan komoditas
pertanian. Hasil kajian menunjukkan, bahwa Karakter agroekologi perkebunan karet di
Lampung termasuk ke dalam kelas sesuai (S2). Tingkat kesuburan tanah perkebunan
karet di semua lokasi rata-rata pada taraf rendah sampai sedang, kecuali kadar K
potensial di Tulang Bawang dan Way Kanan tinggi dan P tersedia di semua lokasi
tinggi. pH tanah yang rendah dan kadar Al
dd
pada taraf sedang sampai tinggi pada
lapisan 20-40 cm di bawah permukaan tanah berpotensi untuk memfiksasi hara P
sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Terdapat hubungan yang sangat kuat antara faktor
tanah dan hasil karet di Tulang Bawang dan Way Kanan, namun di Lampung Tengah
hubungannya sangat lemah. Direkomendasikan teknologi perbaikan kualitas lahan di
perkebunan karet melalui pengapuran dan penggunaan bahan organik untuk
menghilangkan/mencegah terjadinya fiksasi P dalam tanah karena rendahnya pH tanah
dan adanya kadar Al
dd
pada taraf sedang sampai tinggi pada lapisan 20-40 cm di bawah
permukaan tanah.
Description
Karet (Hevea brassiliansis L) merupakan komoditi ekspor yang mampu
memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Sejumlah lokasi di
Indonesia memiliki lahan yang cocok untuk pertanaman karet, sebagian besar berada di
wilayah Sumatera dan Kalimantan (Djaenudin, 2000).
Luas areal perkebunan karet di Lampung tahun 2011 adalah 97.598 ha, terdiri
atas perkebunan rakyat seluas 69.662 ha, Perkebunan Swasta 10.303 ha dan
Perkebunana Negara 17.633 ha (BPS. Lampung 2013) Produktivitas karet khusus untuk
perkebunan rakyat di Lampung masih rendah, yaitu 0,9 t.ha
-1
, sementara produktivitas
yang bisa dicapai adalah 2 t.ha
-1
(Anwar, 2006; Dinas Perkebunan Propinsi Lampung,
2012; BPS Lampung, 2013).
Keywords
Karakter agroekologi, kesesuaian lahan, Hevea brassiliansis L.