REHABILITATION TECHNOLOGY ON CASHEW TREES.
No Thumbnail Available
Date
2011-07-01
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Description
Cashew growing in Indonesia is mainly addressed to economic reasons rather than soil and waterconservations of some degraded soils. Main producing areas of the crop are Southeast Sulawesi, South Sulawesi, East Java, Cen tral of Java, East Nusa Tenggara and West Nusa Tenggara provinces covering about 500.000 ha or about 90% of Indonesian cashew. In general, mean yields of the crop is much lower than those of other producing countries like India and Vietnam. Many factors believed affect low in yields of the crop. Increasing in composition of damaged cashew trees to those of the health ones may bring about steadily declining production of Indonesian cashew. In turn, meanyields of the crop achieved are low. Rehabilitation programs of cashew orchard at field levels are therefore needed, mainly to the main growing areas of cashew trees. Field actions that might be implemented for the purposes are pruning, thinning and replanting with high yielding varieties or clones of cashew. To accelerate of recovering of cashew trees, other orchard managements like fertilizing and controlling of some im portant pest and diseases of the crop should be accomplished in better ways.
Penanaman jambu mete di Indonesia saat ini bergeser lebih ke arah alasan ekonomi dari gelondong atau kacang mete yang dihasilkan. Sentra produksi jambu mete Indonesia adalah provinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, dengan luas areal sekitar 500.000 ha atau 90% dari total luas areal jambu mete di Indonesia. Namun, produktivitasnya masih rendah, jauh dibawah India dan Vietnam. Banyak faktor yang diperkirakan menjadi penyebab rendahnya produktivitas, termasuk semakin meningkatnya komposisi luas areal tanaman jambu mete rusak, yang perlu direhabilitasi. Rehabilitasi kebun atau tanaman dapat ditempuh melalui sejumlah kegiatan seperti pemangkasan, penjarangan dan bahkan penggantian dengan tanaman baru yang memiliki potensi genetik produksi tinggi. Untuk mengakselerasi pemulihan kesehatan tanaman yang rusak, maka dalam implementasi kegiatan tersebut perlu disertai aspek manajemen kebun lain yang baik sepertipemupukan dan penanggulangan hama dan penyakit.
Penanaman jambu mete di Indonesia saat ini bergeser lebih ke arah alasan ekonomi dari gelondong atau kacang mete yang dihasilkan. Sentra produksi jambu mete Indonesia adalah provinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, dengan luas areal sekitar 500.000 ha atau 90% dari total luas areal jambu mete di Indonesia. Namun, produktivitasnya masih rendah, jauh dibawah India dan Vietnam. Banyak faktor yang diperkirakan menjadi penyebab rendahnya produktivitas, termasuk semakin meningkatnya komposisi luas areal tanaman jambu mete rusak, yang perlu direhabilitasi. Rehabilitasi kebun atau tanaman dapat ditempuh melalui sejumlah kegiatan seperti pemangkasan, penjarangan dan bahkan penggantian dengan tanaman baru yang memiliki potensi genetik produksi tinggi. Untuk mengakselerasi pemulihan kesehatan tanaman yang rusak, maka dalam implementasi kegiatan tersebut perlu disertai aspek manajemen kebun lain yang baik sepertipemupukan dan penanggulangan hama dan penyakit.
Keywords
Anacardium occidentale L.; cashew; rehabilitation