POTENSI TANAMAN SORGUM MANIS UNTUK PEMANFAATAN LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATU APUNG SEBAGAI PAKAN SAPI BETINADI KELURAHAN IJOBALIT
No Thumbnail Available
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
ABSTRAK
Lahan bekas penambangan batu apung, menyisakan kerusakan yang
menyebabkan lahan yang ditanami tanaman pangan maupun hortikultura dengan
produktivitas yang rendah. Untuk meningkatkan produktivitas lahan tersebut salah satu
upaya adalah dengan mengembangkan tanaman sorgum manis terintegrasi dengan
ternak sapi. Dengan demikian sekaligus dapat mengatasi masalah keterbatasan pakan
sapi sehingga dapat meningkatkan populasi sapi di daerah tersebut. Penelitian bertujuan
untuk mengukur potensi sorgum manis yang memiliki keunggulan pada ratun dan
kandungan karbohidrat sebagai penyedia hijauan pakan berkualitas yang sekaligus dapat
menjaga kesehatan reproduksi sapi betina dalam mendukung perkembangan populasi
sapi di Kelurahan Ijobalit. Penelitian dilakukan pada kelompok tani “Ambur Makmur”
di Kelurahan Ijobalit, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur; sejak April
2016, sampai saat ini penelitian masih berlangsung. Dengan jarak tanam : 50 x 20 cm;
50 x 30 cm dan 80 x 40 cm; selanjutnya panen biomasa dilakukan pada umur tanaman
45 hari, 55 hari dan 65 hari; menunjukkan hasil bahwa makin renggang jarak tanam dan
makin tua umur tanaman menghasilkan produksi yang makin tinggi. Kesimpulannya
bahwa sorgum manis berpotensi untuk memanfaatkan lahan bekas penambangan batu
apung untuk menyediakan pakan berkualitas pada sapi betina untuk menjaga kesehatan
reproduksi dalam rangka menyiapkan birahi sapi betina.
Description
Kelurahan Ijobalit berada di wilayah Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten
Lombok Timur, luas wilayah Ijobalit adalah sekitar 6,41 persen dari luas Kecamatan
Labuhan Haji, dengan ketinggian 23 mdpl. Sebagian besar adalah lahan kering, yang
memiliki produktivitas lahan relatif rendah dicirikan oleh jenis tanaman yang ditanam,
tingkat produktivitas, IP rendah (< 2), kesuburan rendah dan seringkali dihadapkan
pada kekurangan air. Sumber pendapatan dominan masyarakat pada beberapa tahun
silam adalah penambangan batu apung (Anonim, 2013). Penambangantelah
menyebabkan lahan-lahan tidak subur dan sulit untuk dilakukan perbaikan agar
dapatditanamikembali. Lahanmenjadi makin tidak produktif pasca penambangan batu
apung dan tidak menguntungkan jika ditanami tanaman pangan seperti jagung karena
produksinya relatif rendah dan tidak sebanding dengan faktor produksi yang
digunakan.Lahan tidak dapat digunakan secara optimal untuk tanaman panganmupun
tanaman hortikultura.
Keywords
sorgum manis, sapi betina, reklamasi