PERANAN PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI EMBEDDED LIBRARIAN

dc.creatorAndriaty, Etty
dc.creatorSuryantini, Heryati
dc.date2023-12-24
dc.date.accessioned2025-02-28T09:08:42Z
dc.date.available2025-02-28T09:08:42Z
dc.descriptionKeberadaan pustakawan profesional merupakan salah satu faktor keberhasilan sebuah perpustakaan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan tantangan dan peluang bagi profesi pustakawan untuk mengembangkan peranannya di luar bidang kepustakawanan. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pustakawan yang berkontribusi di luar perpustakaan; pejabat fungsional yang berkolaborasi dengan pustakawan; jenis kegiatan di luar perpustakaan yang dilakukan pustakawan; serta kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas sebagai "Embedded Librarian". Pengkajian ini disusun dengan metode deskriptif kuantitatif. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2022. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui google form kepada pustakawan/pengelola perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui lebih mendalam tentang peranan mereka dalam berkolaborasi dengan pejabat fungsional lain. Responden dalam kajian ini sebanyak 104. Variabel yang dikaji mencakup karakteristik responden, pejabat fungsional yang berkolaborasi dengan pustakawan, jenis keterlibatan pustakawan di luar kegiatan perpustakaan; dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menunjang peranannya sebagai pustakawan tertanam. Hasil kajian menujukkan bahwa hampir seluruh responden selain melaksanakan tugas kepustakawanan juga melakukan tugas di luar pekerjaan kepustakawanan. Sebanyak 57,9% responden mencurahkan >60% waktunya untuk melaksanakan tugas mengelola perpustakaan. Sementara 44,20% responden mencurahkan 20-40% waktunya untuk tugas di luar kepustakawanan. Pustakawan/pengelola perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan berbagai kelompok non-pustakawan. Pustakawan berkolaborasi paling banyak dengan pranata humas (48,4%), penyuluh pertanian (37,9%), dan peneliti (35%), sedangkan kolaborasi terendah adalah dengan widyaswara (10,5%) dan guru (9,5%). Pustakawan/ pengelola perpustakaan paling banyak terlibat dalam kegiatan promosi, diseminasi hasil penelitian, dan penerbitan, serta pengelolaan situs web. Kompetensi yang paling banyak dibutuhkan dalam menunjang peran sebagai pustakawan tertanam adalah keterampilan berkomunikasi, team work, kemampuan kolaborasi, dan literasi informasi, serta literasi media.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttps://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/jpp/article/view/3484
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/24446
dc.languageeng
dc.publisherPusat Perpustakaan dan Literasi Pertanianen-US
dc.relationhttps://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/jpp/article/view/3484/3753
dc.rightsCopyright (c) 2023 Jurnal Perpustakaan Pertanianen-US
dc.rightshttps://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.sourceJurnal Perpustakaan Pertanian; Vol. 32 No. 2 (2023): Desember 2023; 71-80en-US
dc.sourceJurnal Perpustakaan Pertanian; Vol 32 No 2 (2023): Desember 2023; 71-80id-ID
dc.source2541-0814
dc.source0854-1078
dc.subjectPustakawan tertanamen-US
dc.subjectpustakawan pertanianen-US
dc.subjectkolaborasien-US
dc.subjectkompetensien-US
dc.titlePERANAN PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI EMBEDDED LIBRARIANen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files