BAHAN TUMBUHAN SEBAGAI AGENSIA PENGENDALI HAMA TANAMAN RAMAH LINGKUNGAN

Loading...
Thumbnail Image
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Pengunjian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa
Abstract
Description
Pada akhir-akhir ini sering terjadi ledakan hama yang menyerang pertanaman petani, yang salah satunya akibat pengguaan bahan kimia beracun yang kurang bijaksana dan terus-menerus dalam mengendalikan hama. Adapun dampak negatif dari bahan kimia beracun (pestisida/insektisida) tersebut adalah terjadinya pencemaran lingkungan, terbunuhnya musuh alami dan jasad bukan sasaran serta keracunan bagi konsumen dan hewan peliharaan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dicari alternatif pengendalian hama yang ramah lingkungan yaitu penggunaan bahan tumbuhan sebagai agensia pengendali hama yang rainah lingkungan. Dari beberapa hasil penelitian diketahui bahwa kedelai varietas Deing dan tanaman jagung berturut-turut lebih disukai oleh Etiella zinckenella dan Heliothis armigera untuk hingga dan bertelur yang merupakan inang dari hama-hama tersebut. Purun tikus (Eleocharis dulcis) sangat disukai oleh penggerek batang padi putih untuk meletakkan teluryang dibanding tanaman padi itu sendiri dan ekstrak dari E.dulcis tersebut berpotensi sebagai bahan attraktan bagi penggerek batang padi putih. Tanaman kapayang (Pangium edule), rumput minjangan (Chromolaena odorata), lukut (Patycerium bifurcatum) dan galam (Malaleuca leucandra) berpotensi sebagai insektisida nabati dalam mengendalikan penggerek batang padi, ulat daun. ulat grayak dan ulat buah serta wereng coklat. Tanaman Melaleuca bracteaca bekerja sebagai sex pheromone untuk mengendalikan lalat buah. Tanaman gadung (Dioscorea composita) digunakan sebagai umpan dalam mengendalikan hama tikus dan tanaman tuba (Derris eliptica) sangat beracun terhadap keong mas, namun sebaiknya tidak dilakukan pada sawah sistem nina padi karena sangat membahayakan pada ikan
Keywords
Citation