Penggunaan Akar Rambut untuk Perbanyakan Tanaman dalam Upaya Menghindari Variasi Somaklonal
No Thumbnail Available
Date
1997-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia
Abstract
Saat ini perbanyakan tanaman secara in vitro umumnya dilakukan melalui teknik kultur jaringan yang melibatkan biak kalus, suspensi sel, biak embrio atau biak organ sebagai tahap awal sebelum tahap regenerasi. Penggunaan hormon eksogen secara terus menerus untuk waktu yang lama, misalnya untuk pemeliharaan kultur stok dalam bentuk kalus atau suspensi sel, dapat menyebabkan mutasi yang berakibat terjadinya fenomena yang disebut variasi somaklonal. Hal ini selanjutnya dapat menyebabkan planlet yang dihasilkan melalui proses tersebut mempunyai mutu yang tidak seragam. Dalam penelitian ini dilaporkan penggunaan biak akar rambut hasil transformasi dengan bakteri tanah Agrobacterium rhizogenes sebagai kultur stok untuk perbanyakan tanaman secara in vitro. Biak akar rambut tersebut dapat dipelihara pada media tanpa hormon sehingga diharapkan dapat menghindari masalah variasi somaklonal dari planlet yang dihasilkan pada tahap regenerasi. Berbagai macam biak akar rambut dari species tanaman terongterongan (Solanum spp.) telah berhasil diperoleh. Akar rambut dari Solanum spp. tersebut yang merupakan hasil infeksi dengan A. rhizogenes galur A4, 15834, dan 07- 2001 digunakan sebagai model untuk mempelajari proses regenerasi tanaman melalui tahap pembentukan akar rambut.
Description
Keywords
Akar rambut, perbanyakan tanaman, in vitro, variasi somaklonal, trans formasi, Agrobacterium rhizogenes, Solanum spp.