Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Tomat Beef Tought Boy Fight Sistem K-smart Greenhouse

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Kelompok Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan - Pusat Pelatihan Pertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian - Kementerian Pertanian
Abstract
Description
Pemanfaatan teknologi dalam memperbaiki proses produksi memerlukan telaahan yang seksama, agar tujuan usaha untuk memperoleh keuntungan maksimal dapat tercapai. K-smart greenhouse enjadi salah satu bukti pemanfaatan teknologi yang diharapkan dapat mengantisipasi dampak iklim, mengurangi resiko serangan hama dan penyakit tanaman, serta dapat menjamin sistem tanaman yang berkelanjutan sepanjang tahun, sehingga mampu meningkatkan keuntungan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan pendapatan, serta menganalisis kelayakan usahanya K-smart greenhouse di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan. Metode penelitian menggunakan observasi lapangan dan survey, dengan pendekatan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada K-smart greenhouse seluas 1.600 m2 memiliki kapasitas 3.160 tanaman tomat beef. Jumlah biaya operasional yang dibutuhkan selama satu kali musim tanam (8 bulan) adalah sebesar Rp 178.636.120. Jumah produksi 22,12 ton, dengan rincian 4,424 ton grade A; 4,424 ton grade B; 4,424 ton grade C dan 8,848 grade BS. Harga jual grade A Rp.35.000, grade B Rp.25.000, grade C Rp.15.000 dan grade BS Rp.10.000. Total penerimaan yang diperoleh senilai Rp. 420.280.000, dan pendapatan senilai Rp. 241.643.880. Usaha dapat dikatakan layak dan mampu memberikan keuntungan yang memadai, karena memilki nilai R/C ratio sebesar 2,35; ROI 1,43% dan Payback period 7 bulan. Maka dari itu, budidaya tomat beef dengan Smart Greenhouse dapat menjadi solusi alternatif yang baik untuk menjamin kualitas, kuantitas dan kontinyuitas produk.   The use of technology to improve production processes requires strict study to achieve maximum business profits. The K-smart greenhouse is a proof of technology utilization expected to anticipate climate impacts, reduce the risk of pest attacks and plant diseases, and ensure a sustainable crop system throughout the year, increasing business profits. This research aims to analyse costs, income, and the feasibility of the K-smart greenhouse business at Ketindan Agricultural Training Centre. The research method used is field observation and survey, with quantitative descriptive analysis techniques. The research results show that the K-smart greenhouse, covering an area of 1,600 m2, has a 3,160 beef tomato plant capacity. The total operational costs required for one planting season (8 months) are IDR 178,636,120. Production volume is 22.12 tons, with details of 4,424 tons of grade A; 4,424 tons of grade B; 4,424 tons of grade C, and 8,848 tons of grade BS. Grade A selling price is Rp.35,000, grade B Rp.25,000, grade C Rp.15,000, and BS grade Rp.10,000. The total revenue obtained was worth Rp. 420,280,000 and income worth Rp. 241,643,880. The business is feasible and capable of providing adequate profits because it has an R/C ratio of 2.35, ROI of 1.43%, and a payback period of 7 months. It is hoped that in the future, similar research can be carried out with other commodities so that information can be obtained on the types of plants that most optimally provide benefits to farming using the K-Smart greenhouse system.
Pemanfaatan teknologi dalam memperbaiki proses produksi memerlukan telaahan yang seksama, agar tujuan usaha untuk memperoleh keuntungan maksimal dapat tercapai. K-smart greenhouse enjadi salah satu bukti pemanfaatan teknologi yang diharapkan dapat mengantisipasi dampak iklim, mengurangi resiko serangan hama dan penyakit tanaman, serta dapat menjamin sistem tanaman yang berkelanjutan sepanjang tahun, sehingga mampu meningkatkan keuntungan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan pendapatan, serta menganalisis kelayakan usahanya K-smart greenhouse di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan. Metode penelitian menggunakan observasi lapangan dan survey, dengan pendekatan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada K-smart greenhouse seluas 1.600 m2 memiliki kapasitas 3.160 tanaman tomat beef. Jumlah biaya operasional yang dibutuhkan selama satu kali musim tanam (8 bulan) adalah sebesar Rp 178.636.120. Jumah produksi 22,12 ton, dengan rincian 4,424 ton grade A, 4,424 ton grade B, 4,424 ton grade C dan 8,848 grade BS. Harga jual grade A Rp. 35.000, grade B Rp. 25.000, grade C Rp. 15.000 dan grade BS Rp. 10.000. Total penerimaan yang diperoleh senilai Rp. 420.280.000, dan pendapatan senilai Rp. 241.643.880. Usaha dapat dikatakan layak dan mampu memberikan keuntungan yang memadai, karena memilki nilai R/C ratio sebesar 2,35, ROI 1,43% dan Payback period 7 bulan. Diharapkan ke depan dapat dilakukan penelitian serupa dengan komoditas lainya, sehingga diperoleh informasi jenis tanaman yang paling optimal memberikan keuntungan pada usahatani dengan sistem K-Smart Greenhouse.  
Keywords
Biaya usahatani, Kelayakan Finansial, K-Smart Greenhouse, Pendapatan, Tomat Beef
Citation