Deskripsi tingkat upah buruh tidak terdidik di pedesaan, Indonesia

dc.creatorRachman, Bennyen
dc.date2016-09-09
dc.date.accessioned2025-07-02T02:49:59Z
dc.date.available2025-07-02T02:49:59Z
dc.descriptionIndonesianPengkajian tingkat upah buruh tidak terdidik di pedesaan dipandang sangat penting sebagai upaya mempelajari kondisi kesejahterraan masyarakat pedesaan. Upah buruh tidak terdidik yang dimaksud khususnya upah buruh tani (cangkul, tanam dan bajak) dan buruh non-pertanian (tukang dan kenek). Selama periode 1984 - 1991 tingkat upah (riil) di pedesaan dapat dikatakan menignkat, meskipun dengan pergerakan yang sangat lambat. Sementara itu dibeberapa propinsi contoh tingkat upah cenderung mengalami stagnasi. Secara umum tingkat upah pada musim kemarau untuk seluruh aktivitas relatif lebih tinggi dibanding musim penghujan. Hal ini terkait dengan banyaknya tenaga kerja buruh yang mencari kerja di perkotaan saat musim kemarau, disamping itu pada lokasi-lokasi tertentu waktu pengolahan lahan musim kemarau waktunya bersamaan dengan panen musim penghujan.en
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttps://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/fae/article/view/1241
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/25301
dc.languageeng
dc.publisherPSEKPen
dc.relationhttps://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/fae/article/view/1241/1214
dc.rightsCopyright (c) 2016 Forum Penelitian Agro Ekonomien
dc.sourceForum Penelitian Agro Ekonomi; Vol. 11 No. 2 (1993): Forum Penelitian Agro Ekonomi; 47-59en
dc.titleDeskripsi tingkat upah buruh tidak terdidik di pedesaan, Indonesiaen
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
ejurnal_pustaka,+FAE11-2e.pdf
Size:
226.6 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: