PENGARUH KONSENTRASI SUMBER KARBOHIDRAT DAN VARIETAS TANAMAN KENTANG PADA PERTUMBUHAN TANAMAN IN VITRO.
Loading...
Date
2017-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Di Indonesia tarnaman kentang (Solanum tuberosum L), di kenal sebagai sayuran dan kebutuhan cenderung meningkat sejalan dengan berkembangnya industri pengolahan makanan. Pada saat ini telah diterapkan teknik perbanyakan cepat tanaman secara in vitro dengan teknik mikropropagasi/kultur jaringan. Kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Balitsa pada bulan April s.d Agustus 2015. Media dasar yang dipergunakan adalah MS + supplement (GA3 0.15 mg/l + Myo inositol 100 mg/l + CaP 2 mg/l + air kelapa 100 ml/l + gula 30 g/l + agar 6.5 g/l, pH 5.7), sebagai perlakuan a) sumber karbohidrat adalah gula, sucrose, mannitol dengan konsentrasi 20,30,40 g/l) b) varietas tanaman kentang Granola, Margahayu dan Atlantik. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 ulangan. Setiap perlakuan di tanam di tabung reaksi ( 25 x 200 mm) dengan 2 explant. Hasil penelitian analisa statistik antar perlakuan media dan varietas tidak berbeda nyata. Peningkatan konsentrasi sumber karbohidrat menghambat perkembangan plantlet dari ketiga varietas. Pertumbuhan plantlet sangat dipengaruhi oleh lingkungan tumbuh, kondisi bahan explants serta teknik penanaman. Dari ketiga sumber karbohidrat mannitol yang berpengaruh terhadap pertumbuhan plantlet.
Description
Pada saat ini telah diterapkan perbanyakan tanaman kentang (Solanum tuberosum L) dengan teknik perbanyakan cepat secara in vitro dengan teknik mikropropagasi. Teknik kultur jaringan pada tanaman kentang telah dikembangkan oleh para peneliti sebagai salah satu metode untuk mengeliminasi penyakit virus (Quak,1961; Mellor and Smith 1987). Selain itu metode ini dipakai juga memperbanyak tanaman secara cepat atau penyimpanan materi plasma nutfah secara in vitro (Westcott, 1981; Henshew and Roca, 1977).Teknik penyimpanan secara in vitro meliputi (1) penyimpanan jangka pendek (penyimpanan dalam keadaan tumbuh), (2) penyimpanan jangka menengah (penyimpanan dengan metode pertumbuhan lambat atau pertumbuhan minimal ) dan (3) penyimpanan jangka panjang dengan metode Kryopreservasi (Mariska et al, 1996) .Penyimpanan secara in vitro pada umumnya diterapkan pada tanaman yang diperbanyak secara vegetative.
Keywords
Kentang (Solanum tuberosum L), gula, sucrose, mannitol, varietas.