Plasma nutfah dan pelestarian sapi Aceh
dc.contributor.author | Mirza ...[at al], Iskandar | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-03-10T02:31:18Z | |
dc.date.available | 2021-03-10T02:31:18Z | |
dc.date.issued | 2013-12 | |
dc.description.abstract | Sebagai salah satu negara yang telah meratifikasi Kesepakatan Pelestarian Bumi, maka Indonesia secara hukum telah terikat akan hak dan kewajiban dalam pengelolaan sumber daya ternak dan sekaligus menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap masalah lingkungan hidup dunia. Indonesia memiliki potensi sumber daya genetik yang dapat direkayasa untuk pembentukan bibit ternak unggul yang sesuai dengan kondisi tropis dan secara sosial budaya dapat diterima peternak, salah satu diantaranya melalui bioteknologi. Pandangan bahwa ternak adalah sumber daya yang tidak memerlukan perhatian, harus diubah menjadi pandangan perlunya pengembangan dan pelestarian sumberdaya ternak potensial dalam rangka menghadapi persaingan pasar global yang semakin ketat. Indonesia memiliki berbagai bangsa ternak sapi potong yang informasi genetiknya masih terbatas khususnya pada sapi Aceh, Bali, Madura, Pesisir dan Katingan. Bangsa ternak sapi potong lokal tersebut memiliki potensi yang sangat besar karena sebagai sumber daya genetik lokal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dan tidak dimiliki oleh bangsa lain. Sapi Aceh merupakan satu dari empat bangsa sapi lokal utama yang berasal dari Indonesia. | en_US |
dc.identifier.isbn | 0123456789 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/11897 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | BB Biogen | en_US |
dc.subject | Pelestarian, pemanfaatan, sumberdaya genetik, sapi lokal. | en_US |
dc.title | Plasma nutfah dan pelestarian sapi Aceh | en_US |
dc.type | Article | en_US |