KAJIAN PEMBUATAN MIE KERING DENGAN PENGGUNAAN TEPUNG UBI JALAR ORANYE DENGAN TEPUNG MOCAF SUBSTITUSI TERIGU DI SUMATERA UTARA

dc.contributor.author.M.Romauli Hutabarat, N.D.M.
dc.contributor.authorSembiring, Perdinanta
dc.contributor.authorMeithasari, Dian
dc.contributor.otherBalai Pengkajian Teknologi Pertanianen_US
dc.date.accessioned2019-08-07T07:27:57Z
dc.date.available2019-08-07T07:27:57Z
dc.date.issued2017-10
dc.descriptionUmbi- umbian merupakan bahan nabati yang dapat diperoleh dari dalam tanah seperti ubi kayu, ubi jalar, kentang, garut, ganyong dan lain-lainnya yang pada umumnya merupakan bahan sumber karbohidrat (Muchtadi, dkk, 2013). Propinsi Sumatera Utara memproduksi ubi jalar sebanyak 116.671 ton (Anonim, 2014). Produksi ubi jalar (Ipomoea batatas L.) yang melimpah, khususnya ubi jalar oranye, belum banyak digunakan untuk bahan makanan di pasar lokal Sumatera Utara walaupun diketahui memiliki beta karoten atau provitamin A yang bermanfaat bagi tubuh. Pengolahan ubi jalar oranye menjadi bentuk tepung merupakan cara agar mampu memperpanjang masa simpan komoditas ini dan berikutnya dapat diaplikasikan ke produk olahan yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan inovasi penggunaan tepung ubi jalar oranye untuk pengolahan produk pangan yang dapat meningkatkan nilai tambah dan pemanfaatannya, misalnya sebagai bahan pembuatan mie mengingat preferensi masyarakat Sumatera Utara yang tinggi terhadap produk mie. Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang cukup tinggi yaitu sebesar 27,9 gram dan menghasilkan kalori sekitar 123 kalori ditiap 100 gram bahan.Selain mengandung protein, lemak, serat kasar, kalori dan abu, ubi jalar juga mengandung beberapa vitamin seperti vitamin A, vitamin C, vitamin B1 (thiamin), vitamin B2 (riboflavin), sedangkan mineral yang terkandung dalam ubi jalar adalah zat besi (Fe), fosfor (P), kalsium (Ca) dan natrium (Na) (Juanda dan Cahyono, 2000).en_US
dc.description.abstractTidak seperti penggunaan tepung mocaf yang sudah mulai banyak digunakan di Sumatera Utara, tepung ubi jalar oranye varietas lokal masih belum banyak dimanfaatkan untuk menjadi produk olahan pangan. Tujuan penelitian untuk memperoleh rasio tepung komposit ubi jalar oranye dengan tepung mocaf dan terigu yang terbaik terhadap kualitas mie yang dihasilkan. Pengkajian dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Balai Pengkajian Teknologi Pertanian di Medan, pada bulan Maret sampai bulan Juli 2014. Penambahan tepung ubi jalar oranye dilakukan pada taraf 20; 25; 30; 35; dan 40% yang dikombinasikan dengan tepung mocaf dan tepung terigu 60; 50; 40; 30; dan 20%. Hasil pengujian menunjukkan mie kering dengan tepung komposit yang terbuat dari 25% tepung ubi jalar oranye, 25% tepung mocaf dan 50% tepung terigu memiliki nilai tingkat kesukaan yang cukup tinggi dengan kandungan kadar protein sebesar 3,1270 %, kadar beta karoten 1,8447 mg/100g dan kadar air 9,21%. Keuntungan yang diperoleh dari pembuatan mie kering dengan tepung komposit sebesar Rp. 58.176,- lebih tinggi dibandingkan dengan tepung terigu (Rp. 26.176) dengan B/C rasio berturut-turut 1,16 dan 1.06.en_US
dc.identifier.isbn978-602-6954-16-9
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7344
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen_US
dc.subjecttepung ubi jalar oranye, tepung mocaf, mie keringen_US
dc.titleKAJIAN PEMBUATAN MIE KERING DENGAN PENGGUNAAN TEPUNG UBI JALAR ORANYE DENGAN TEPUNG MOCAF SUBSTITUSI TERIGU DI SUMATERA UTARAen_US
dc.typeBooken_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
47. Revisi-51-N.D.M.Romauli Hutabarat.pdf
Size:
257.82 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: