Anomali Iklim: Faktor Penyebab, Karakteristik, dan Antisipasinya

dc.contributoren-US
dc.creatorIrianto, Gatot; Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air/Ahli Peneliti Utama Bidang Agroklimat dan Hidrologi
dc.creatorSuciantini, Suciantini; Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi
dc.date2015-11-16
dc.date.accessioned2018-06-04T07:35:42Z
dc.date.available2018-06-04T07:35:42Z
dc.descriptionSecara harafiah, anomali iklim adalah pergeseran musim dari rata-rata normalnya. Empat faktor dominan penyebab anomali iklim adalah SST NINO, arah angin, beda tekanan udara permukaan di Darwin dan Tahiti, serta Indian Ocean Dipole. Ada tiga pola hujan di Indonesia, yaitu pola monsunal, pola ekuatorial, dan pola lokal. Wilayah dengan pola monsunal paling terpengaruh anomali iklim dan sebagian besar sentra padi di Indonesia berada di wilayah ini. Dengan demikian, kejadian ini perlu diprediksi untuk menekan kerugian. Dalam antisipasi anomali iklim, diperlukan langkah-langkah strategis seperti: mengefektifkan informasi prakiraan iklim dan teknik menghadapinya, memanfaatkan peta wilayah rawan kekeringan, menganalisis pergeseran musim, menganalisis neraca air wilayah dan indeks kecukupan air dan saat tanam yang tepat, menampung air hujan untuk mengisi cadangan air tanah, membudidayakan komoditas berumur pendek dan tahan kekeringan, mempercepat tanam, memanfaatkan sistem gogorancah, pompanisasi di daerah-daerah dengan cadangan air tanah, memperbaiki efektivitas saluran irigasi dan embung/bendungan, meningkatkan daya dukung daerah hulu aliran sungai, memantau dan mengevaluasi daya tampung waduk, memanfaatkan mulsa in-situ untuk menekan evaporasi. Antisipasi lebih diperlukan untuk menghadapi El-NiÒo karena bencana yang ditimbulkannya lebih serius daripada La-NiÒa. Penurunan hujan akibat El-NiÒo dapat mencapai 80 mm/bulan; sementara peningkatan hujan akibat La-NiÒa tidak lebih dari 40 mm/bulan, itu pun dapat untuk perluasan areal tanam. Langkah-langkah operasional kelembagaan yang dapat dilakukan antara lain: (1) kebijakan pembagian tugas lintas instansi yang terkait dengan efektivitas organisasi, pendanaan, prioritas penanggulangan, perbaikan, dan pemilihan teknologi penanggulangan, (2) intensifikasi koordinasi dan meningkatkan kemampuan tim penanggulangan di beberapa propinsi yang rawan kekeringan, (3) penyebarluasan informasi prakiraan iklim dalam periode tertentu, dan (4) perluasan kawasan konservasi air di tiap kecamatan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2675
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/4340
dc.languageeng
dc.publisherPuslitbang Tanaman Panganen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2675/2314
dc.rightsCopyright (c) 2015 Buletin Iptek Tanaman Panganen-US
dc.source1907-4263
dc.sourceIptek Tanaman Pangan; Vol 1, No 2 (2006): November 2006en-US
dc.titleAnomali Iklim: Faktor Penyebab, Karakteristik, dan Antisipasinyaen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Anomali Iklim- Faktor Penyebab, Karakteristik, dan Antisipasinya.pdf
Size:
271.14 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: