Penyidikan Kasus Kencing Darah pada Sapi Perah di Kabupaten Boyolali

dc.contributor.authorImron, Koeswari
dc.contributor.authorDharmawan, Rama
dc.contributor.authorRaditya, Danang
dc.contributor.authorBarito, Elvan
dc.contributor.otherDirektorat Kesehatan Hewanen_US
dc.date.accessioned2022-03-13T22:21:27Z
dc.date.available2022-03-13T22:21:27Z
dc.date.issued2020
dc.description.abstractPenyakit kencing darah merupakan bagian dari penyakit yang membuat khawatir para peternak sapi pada saat ini. penyakit sudah di laporkan sebelum di kabupaten Gunungkidul dan Sleman tahun 2019 dengan berbeda species sapi. penyakit ini muncul secara tiba-tiba dan menular pada satu farm saja jika ada sapi telah terinfeksi. penyakit kencing darah ini memiliki tingkat morbiditas 90 % dan mortalitas 80 % jika tidak diterapi dengan tepat. Penyakit ini disebabkan oleh parasit darah dan sering menimbulkan diagnosa banding yang lain seperti, Leptosphirosis, Brucellosis, dan Anthrax. Tujuan penyidikan ini adalah menemukan agent dan faktor risiko penyebab penyakit kencing darah di kabuapten Boyolali. Kajian penyidikan kasus ini adalah menggunakan Cros sectional dengan unit epidemiologi peternakan sapi terlapor kasus penyakit kencing darah. dan peternakan sapi disekitar peternakan terlapor. Pengambilan sampel secara klaster atau semua hewan di peternakan di ambil sebagai sampel. Jumlah sampel 73 berupa darah segar untuk pengujian PUD (Preparat ulas darah) dan serum darah untuk pengujian RBT/CFT dan MAT (Microscopic Aglutination Test). Definisi kasus penyidikan penyakit kencing darah adalah peternakan yang mempunyai riwayat sakit dengan gejala klinis kencing darah dan atau hewan terdiagnosa positif uji laboratorium.Hasil penyidikan kasus berdasarkan pengujian PUD, RBT/CFT dan MAT pada 73 sampel darah sapi maka pengujian PUD diperoleh 11 sapi dari 5 peternakan terifeksi Babesiosis atau terindikasi Babesioasis 15,06% (11/73) dan 50 sapi dari 10 peternakan sapi terinfeksi Theleria atau terindikasi Theleriosis 68,49%. (50/73). Sampel ternak yang terinfeksi parasit darah 84,93% (62/73) atau 91% (10/11) peternakan terinfeksi parasit darah. Sampel yang terinfeksi bakteri Leptospirosis 10% (2/20).Pengujian RBT/CFT semuanya negatif. Kesimpulan penyidikan penyakit kencing darah pada sapi di kabupaten Boyolali adalah sapi terinfeksi parasit darah dan bakteri Leptospirosisdan faktor risiko penyebab kasus adalah dekat dengan kebun rimbun, ternak sering dimandikan dan adanya ternak baru. sehingga disarankan untuk mengobati hewan dengan antibotik anti parasit dan memandikan hewanserta membersihkan dan penyemprotan kandang untuk mencegah caplak berkembang biak.en_US
dc.identifier.issn2087-1279
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15298
dc.language.isoiden_US
dc.publisherDirektorat Kesehatan Hewanen_US
dc.subjectParasit Darahen_US
dc.subjectPUDen_US
dc.subjectMATen_US
dc.subjectRBT/CFTen_US
dc.subjectBabesiosisen_US
dc.subjectTheleriosisen_US
dc.subjectLeptospirosisen_US
dc.titlePenyidikan Kasus Kencing Darah pada Sapi Perah di Kabupaten Boyolalien_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Prosiding Penyakit Hewan 2020-175-186.pdf
Size:
1.89 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: