Analisis Kelayakan Finansial Teknologi Peningkatan Produktivitas Lahan Berbasis Tanaman Pangan pada Lahan Sawah Irigasi di Kabupaten Buru
dc.contributor.author | Hidayah, Ismatul | |
dc.contributor.author | Susanto, Andriko Noto | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku | en_US |
dc.date.accessioned | 2020-07-02T00:25:15Z | |
dc.date.available | 2020-07-02T00:25:15Z | |
dc.date.issued | 2007 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan finansial teknologi peningkatan produktivitas lahan berbasis tanaman pangan pada lahan sawah irigasi. Kajian pola tanam telah dilakukan pada petani lahan sawah irigasi di desa Waekasar, Kecamatan Mako, Kabupaten Buru pada tahun 2006. Digunakan metode pemahaman pedesaan secara partisipatif terhadap dua kelompok petani yaitu petani non kooperator (pola tanam asli) dan kooperator (pola tanam introduksi). Data yang dikumpulkan meliputi data komponen produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani dengan pola tanam petani maupun pola tanam introduksi layak secara finansial untuk diusahakan, namun usahatani dengan pola tanam introduksi mampu memberikan keuntungan yang lebih besar dibanding pola tanam asli petani dengan nilai R/C dan keuntungan masing-masing yaitu padi – padi – bero 1,60 keuntungan Rp 5.384.675 (pola tanam petani ), sedangkan pola tanam introduksi yaitu padi – padi – kedelai 1,61 dengan keuntungan Rp 8.921.675, padi – padi – kacang hijau 1,53 dengan keuntungan Rp 7.961.675, padi – kedelai – kedelai 1,57 dengan keuntungan Rp 9.389.175, padi – kedelai – kacang hijau 1,50 dengan keuntungan Rp 8.429.175, padi – kacang hijau – kacang hijau 1,46 dengan keuntungan Rp 8.000.675. Hasil analisis marginal B/C rasio semuanya > 1, menunjukkan bahwa perubahan pola tanam oleh petani sesuai pola tanam introduksi secara finansial layak dilakukan karena dari masing masing pola tanam introduksi mampu memberikan tambahan penerimaan lebih besar dibanding tambahan biaya yang dikeluarkan akibat mengganti pola tanam sesuai pola tanam introduksi dengan nilai mbcr masing masing yaitu padi – padi – kedelai 1,63, padi – padi – kacang hijau 1,42, padi – kedelai – kedelai 1,53, padi – kedelai – kacang hijau 1,38, padi – kacang hijau – kacang hijau 1,31. Model pola tanam introduksi padi – padi – kedelai secara finansial merupakan model usahatani yang mampu memberikan keuntungan terbesar selama satu tahun | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9638 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | Analisis Usaha Tani | en_US |
dc.subject | Padi | en_US |
dc.subject | Kedelai | en_US |
dc.subject | Kacang hijau | en_US |
dc.subject | Bero | en_US |
dc.subject | pola tanam | en_US |
dc.subject | Produktivitas | en_US |
dc.title | Analisis Kelayakan Finansial Teknologi Peningkatan Produktivitas Lahan Berbasis Tanaman Pangan pada Lahan Sawah Irigasi di Kabupaten Buru | en_US |
dc.type | Article | en_US |