Perspektif Pengembangan Tanaman Hortikultura di Lahan Rawa Lebak Dangkal (Kasus di Kalimantan Selatan)

dc.contributoren-US
dc.coverageen-US
dc.coverageen-US
dc.coverageen-US
dc.creatorSimatupang, Raylander Smith; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Jl. Kebun Karet, Lok Tabat Kotak Pos 31, Banjarbaru 7071
dc.creatorRina, Yanti; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Jl. Kebun Karet, Lok Tabat Kotak Pos 31, Banjarbaru 7071
dc.date2020-06-25
dc.date.accessioned2020-11-06T02:46:41Z
dc.date.available2020-11-06T02:46:41Z
dc.descriptionAbstrak. Lahan rawa lebak menjadi sangat penting dalam pembangunan pertanian, luasnya mencapai 13,28 juta ha. Lahan rawa lebak cukup potensial untuk komoditas tanaman hortikultura. Komoditas ini, dapat dikembangkan sebagai sumber protein dan gizi serta sebagai salah satu sumber pendapatan bagi petani yang berada di kawasan tersebut. Agrohidrologi lahan rawa lebak hampir sepanjang tahun mengalami genangan yang relatif dalam, sehingga sistem budidaya hanya dilakukan pada musim kemarau setelah lahan kering. Melalui penerapan inovasi teknologi, yakni penataan lahan dengan sistem surjan lahan rawa lebak dapat dioptimalkan pemanfaatannya khususnya untuk pengembangan tanaman hortikultura, dan sistem budidaya ini dapat dilakukan sepanjang tahun. Sesuai dengan umur tanamannya, tanaman hortikultura dibedakan atas: (1) tamanan hortikultura semusim, yakni jenis tamaman berumur satu musim seperti: cabai, tomat, terung, metimun, labu kuning, gambas, pare, kubis danlainnya, dan (2) tanaman hortikultura tahunan yakni tanaman berumur > 1 tahun (panjang) seperti tanaman jeruk manis (Siam) dan tanaman rambutan. Pengembangan lahan rawa lebak untuk tanaman hortikultura sudah dilakukan oleh petani secara turun temurun sebagai kearifan lokal (local wisdom) bagi petani suku Banjar di Kalimantan Selatan. Hasil analisis ekonomi, komoditas hortikultura jenis tanaman sayur-sayuran memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan petani, yakni berkisar28,8%-43,5% dan R/C rasionya > 1,0 sehingga budidaya tanaman sayur-sayuran layak dikembangkan. Penataan lahan dengan sistem surjan, tanaman hortikultura tahunan dapat ditanam pada bagian surjan. Tanaman jeruk siam sangat potensial dan memberikan kontribusi yang cukup besar yakni 18,71%-49,3% terhadap pendapatan petani.  en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jsl/article/view/10625
dc.identifier10.21082/jsdl.v13n1.2019.1-15
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/10989
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Agriculture Land Resource Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jsl/article/view/10625/smith-2
dc.rightsCopyright (c) 2019 Jurnal Sumberdaya Lahanen-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0en-US
dc.sourceJurnal Sumberdaya Lahan; Vol 13, No 1 (2019); 1-15en-US
dc.source2722-7731
dc.source1907-0799
dc.subjectagriculture, soil, swamp landen-US
dc.subjecthortikultura, rawa lebak dangkal, Kalimantan Selatanen-US
dc.subjecten-US
dc.titlePerspektif Pengembangan Tanaman Hortikultura di Lahan Rawa Lebak Dangkal (Kasus di Kalimantan Selatan)en-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
dc.typeen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Perspektif Pengembangan Tanaman Hortikultura di Lahan Rawa Lebak Dangkal (Kasus di Kalimantan Selatan).pdf
Size:
826.07 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: