Gambaran Kejadian Gangguan Reproduksi pada Sapi di Kabupaten Kotabaru Tahun 2017-2019

dc.contributor.authorJatmiko, Basuki Suryo
dc.contributor.otherDirektorat Kesehatan Hewanen_US
dc.date.accessioned2022-03-18T07:15:12Z
dc.date.available2022-03-18T07:15:12Z
dc.date.issued2020
dc.description.abstractUpaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan populasi sapi dan penyediaan daging secara nasional. Kabupaten Kotabaru merupakan salah satu kabupaten pendukung pelaksanaan program tersebut, salah satunya melalui kegiatan penanggulangan gangguan reproduksi yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru. Dari kegiatan ini, masih banyak ditemukan kasus kejadian gangguan reproduksi. Untuk itu perlu dilakukan kajian untuk melihat trend kejadian gangguan reproduksi. Hasil kajian ini dapat dijadikan dasar pembuatan rekomendasi terkait manajemen pemeliharaan ternak serta penanggulangan gangguan reproduksi di Kabupaten Kotabaru. Data kejadian gangguan reproduksi diperoleh dari hasil laporan petugas penanganan dan pengobatan gangguan reproduksi melalui program iSIKHNAS. Data diinput dan diolah menggunakan Microsoft Excel 2010 dan informasi disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan diagram. Kejadian gangguan reproduksi di Kabupaten Kotabaru pada tahun 2017-2019 diperoleh dua tingkat kejadian gangguan reproduksi tertinggi yaitu silent heat sebanyak 163 kasus (63,18%) dan hipofungsi ovarium sebanyak 59 kasus (22,87%) dari total 258 kasus gangguan reproduksi. Berdasarkan jenis sapi, kejadian gangguan reproduksi tertinggi terjadi pada Sapi Bali, yaitu sebanyak 201 ekor (77,90%). Gangguan reproduksi di Kabupaten Kotabaru terutama disebabkan oleh defisiensi nutrisi. Peternak memberi pakan ternak dengan rumput hijauan (rumput lapangan/liar) tanpa diberi pakan tambahan lainnya. Langkah langkah yang sudah dan masih dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru dalam menangani gangguan reproduksi antara lain: bantuan pakan konsentrat dan hijauan pakan ternak; pengobatan vitamin A, D, E, obat cacing dan pengobatan lainnya sesuai hasil diagnosa; pemberian premiks mineral; dan penyuluhan kepada peternak tentang manajemen beternak, nutrisi, ketepatan waktu perkawinan ternak.en_US
dc.identifier.issn2087-1279
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15412
dc.language.isoiden_US
dc.publisherDirektorat Kesehatan Hewanen_US
dc.subjectGangguan Reproduksien_US
dc.subjectKotabaruen_US
dc.subject2017-2019en_US
dc.titleGambaran Kejadian Gangguan Reproduksi pada Sapi di Kabupaten Kotabaru Tahun 2017-2019en_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Prosiding Penyakit Hewan 2020-567-575.pdf
Size:
905.16 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: