ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI TERHADAP TEKNOLOGI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI KECAMATAN BARANGIN KOTA SAWAHLUNTO
Loading...
Date
2017-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Teknologi pemanfaatan lahan pekarangan dengan budidaya pertanian secara
optimal merupakan salah satu alternatif bagi rumahtangga untuk mendapatkan
kecukupan pangan, perbaikan gizi, meningkatkan curahan tenaga kerja produktif,
perbaikan lingkungan pemukiman dan kesehatan yang kesemuanya akan bermuara
kepada peningkatan pendapatan dan taraf hidup (kesejahteraan) masyarakat suatu
kawasan. Namun agar inovasi ini dapat dilaksanakan oleh semua anggota Kelompok
Wanita Tani (KWT) harus disebarluaskan dengan tujuan mempercepat alih inovasi
teknologi kepada pengguna (petani, penyuluh dan masyarakat). Tujuan dari penelitian
ini adalah (a) Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok wanita tani terhadap
teknologi pemanfaatan lahan pekarangan dan (b) Mengetahui faktor yang
mempengaruhi pengetahuan anggota KWT terhadap teknologi pemanfaatan lahan
pekarangan. Penelitian dilaksanakan Januari - Desember 2015 di Kecamatan Barangin
Kota Sawahlunto dengan sampel anggota KWT pelaksana KRPL. Metode yang
digunakan deskripsi kualitatif dengan pemilihan sampel secara sengaja (purposive
sampling) pada 30 anggota kelompok wanita tani dan Analisis kuantitatif Uji Beda t –
Paired Sample Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan anggota KWT
terhadap teknologi pemanfaatan lahan pekarangan meningkat sebesar 50,94% dan faktor yang
mempengaruhi pengetahuan anggota KWT terhadap teknologi pemanfaatan lahan pekarangan di
Kecamatan Berangin Kota Sawahlunto yakni tingkat pendidikan dan umur anggota KWT.
Description
Teknologi pemanfaatan lahan pekarangan dengan budidaya pertanian secara
optimal merupakan salah satu alternatif bagi rumahtangga untuk mendapatkan
kecukupan pangan, perbaikan gizi, meningkatkan curahan tenaga kerja produktif,
perbaikan lingkungan pemukiman dan kesehatan yang kesemuanya akan bermuara
kepada peningkatan pendapatan dan taraf hidup (kesejahteraan) masyarakat suatu
kawasan. Di lapangan menunjukkan bahwa, tanpa adanya dorongan dan fasilitasi dari
pihak luar perbaikan tingkat hidup bersumber dari optimasi pemanfaatan potensi lahan
pekarangan akan sangat sulit dicapai. Setiap unit rumah baik tanpa pekarangan,
pekarangan sempit sampai pekarangan luas di perkotaan maupun di perdesaan
berpeluang untuk dimanfaatkan.
Keywords
pengetahuan, KWT, pekarangan