IMPLEMENTASI PTT PADI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI NIAS BARAT
dc.contributor.author | Paul Lumbantobing, Sarman | |
dc.contributor.author | Haloho, Lermansius | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-05-15T03:44:42Z | |
dc.date.available | 2019-05-15T03:44:42Z | |
dc.date.issued | 2017-10 | |
dc.description.abstract | Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi tanaman pangan, khususnya komoditi padi kepada petani melalui pengenalan program inovatif Sekolah Lapang Pengelolaan Panaman Terpadu (PTT) Padi. Salah satu wilayah di Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Nias Barat merupakan hasil pemekaran yang masih banyak kekurangan, termasuk bidang pertanian. Penerapan atau adopsi komponen PTT Padi masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik petani padi di Nias Barat; (2) menganalisis implementasi komponen teknologi PTT Padi di Nias Barat dan (3) menghitung pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap produksi petani peserta SL-PTT Padi dan petani Non SL-PTT Padi. Penelitian dilakukan di Desa Hili Mayo, Kecamatan Mandrehe Utara, Kabupaten Nias Barat dengan penentuan sampel secara sengaja (purposive) sebanyak 59 petani terdiri dari 20 petani peserta SLPTT Padi dan 39 petani non SL-PTT Padi. Data yang dikumpulkan data primer melalui pengisian kuesioner dan data sekunder, selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani padi di Desa Hili Mayo berusia produktif, yaitu 17-56 tahun (92%) dan tingkat pendidikan SLTP (25%) dan SLTA (25%). Penerapan komponen teknologi PTT Padi di Desa Hili Mayo dari sedang sampai tinggi (>50%), mencakup VUB, bibit bermutu dan bersertifikat, penggunaan BWD, pengendalian hama terpadu, umur tanam bibit 14-21 HST, pembuatan pupuk organik, penggunaan pupuk cair (PPC), pupuk organik dan sistim tanam jajar legowo 4:1. Sedangkan yang relatif rendah (< 50%): uji petak omisi, sistem irigasi berselang (intermitten) dan penanganan panen dan pascapanen. Namun masih ada komponen teknologi PTT Padi yang tidak digunakan sama sekali, yaitu pupuk berimbang dan penggunaan PUTS. Beberapa komponen teknologi PTT juga diterapkan oleh petani non PTT Padi dengan persentase rendah (VUB, bibit bermutu dan bersertifikat, sistim tanam jajar legowo 4:1, umur tanam bibit 14-21 HST, pembuatan pupuk organik, sistem irigasi berselang (intermitten) dan penggunaan pupuk cair (PPC) dan pupuk organik. Hasil analisis faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah di Desa Hili Mayo adalah luas lahan, jumlah benih, pupuk urea, SP-36, KCl, pestisida dan pola pengusahaan lahan tidak nyata dalam mempengaruhi produksi padi di Nias Barat. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-6954-16-9 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7022 | |
dc.publisher | Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung | en_US |
dc.subject | PTT Padi, adopsi dan faktor produksi padi | en_US |
dc.title | IMPLEMENTASI PTT PADI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI NIAS BARAT | en_US |
dc.type | Book | en_US |