Identifikasi Penciri Morfologi dan Kualitas Plasma Nutfah Lokal Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Sumatra Barat

dc.contributor.authorDevy ...[at al], Nirmala F.
dc.contributor.otherBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanianen_US
dc.date.accessioned2021-04-23T01:17:38Z
dc.date.available2021-04-23T01:17:38Z
dc.date.issued2018
dc.description.abstractPlasma nutfah lokal ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) memiliki potensi ekonomi penting bagi masyarakat Sumatra Barat. Tanaman ubi kayu mempunyai keragaman morfologi yang tinggi. Untuk membedakan jenis-jenis ubi kayu, identifikasi penciri karakter morfologi dan kualitas sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan informasi karakter ubi kayu lokal yang berkembang di Sumatra Barat. Analisis dilakukan masing-masing pada sepuluh ubi kayu lokal asal empat kabupaten dan tiga varietas ubi kayu yang telah dilepas. Karakterisasi morfologi dilakukan berdasarkan standar deskriptor dari International Institute of Tropical Agriculture (IITA), sedangkan analisis fisik dan kimia umbi dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian (THP), Universitas Andalas, Padang. Penelitian dilakukan di KP Sukarami, Kab. Solok pada bulan Maret 2015–Februari 2016. Data karakter morfologi dan kualitas serta pengelompokannya dianalisis dengan principal component analysis (PCA). Hasil analisis PCA berdasarkan karakter morfologi tanaman, kualitas kimia umbi, serta morfologi dan warna umbi menunjukkan masing-masing menghasilkan empat komponen utama yang berkontribusi terhadap total keragaman sebesar 78, 83, dan 81,3%. Berdasarkan morfologi tanaman, tiga belas ubi kayu Sumbar terbagi ke dalam enam klaster, dengan pembeda antarkelompok adalah jumlah anak daun (lobus), panjang tangkai, warna pucuk, dan lebar daun, sedangkan berdasarkan kualitas kimia dan morfologi umbi, masing-masing menghasilkan lima klaster, dengan karakter pembeda masing-masing antara lain adalah karbohidrat dan protein serta warna umbi. Bobot umbi per rumpun tertinggi pada ubi kayu lokal Kuning dan Roti 2, dengan hasil 203–380%, lebih tinggi dibanding dengan varietas yang telah dilepas. Ubi kayu dengan kadar HCN rendah adalah Tangkai Merah-1, Dumai, dan Roti 2, sedangkan dengan kadar pati >35% adalah Sanjai Padang Jariang, Jurai Merah, Kuning, Roti 2, dan Hijau Pesisir Selatan. Setiap ubi kayu mempunyai karakter morfologi tanaman, umbi serta kandungan kimia yang spesifik.en_US
dc.identifier.issn1410-4377
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12684
dc.language.isoiden_US
dc.publisherSekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfahen_US
dc.subjectUbi kayu, keragaman, morfologi, sifat kimia.en_US
dc.titleIdentifikasi Penciri Morfologi dan Kualitas Plasma Nutfah Lokal Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Sumatra Baraten_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
sifat kimia_1_2018.pdf
Size:
1.67 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: