Modifikasi Dan Uji Lapang Mesin Petik Teh Untuk Kondisi Perkebunan Teh Di Indonesia
No Thumbnail Available
Date
2003-07-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BBP Mektan
Abstract
Keterbatasan tenaga kerja mengubah pemikiran untuk melakukan pemetikan secara mekanis. Mesin petik teh tipe 120 impor dad Jepang mempunyai beberapa lcelemahan, yaitu (1) jarak jalur petik dalam bads tanaman tunggal sekitar 90-100 cm. Jarak ini lebih kecil dad jarak minimum operator yaitu 130 cm. Akibatnya mesin tidak dapat berjalan tegak 14:rus arch gerakan. Sehingga kapasitas dan kualitas kerja mesin rendah, (2) tinggi mesin < 20 cm, sehingga sebagian pucuk teh assamica dengan daur petik sekitar 18-22 hari tidak masuk ke dalam kantong penampung clan (3) suku cadang komponen motor penggerak clan blower tidak tersedia di pasar lokal sehingga harganya mahat Oleh sebab itu perk, modifikasi mesin petik maupun kebun teh yang ada. Modifikasi kebun maupun mesin petik teh dengan pola pemetikan rnelompat bans gads ganda. Motor penggerak dan blower, menggunakan komponen mist blower yang tersedia di pasar Pengujian unjuk kerja dilakukan selama 18 kali petik di kebun Tambaksad, Subang pada klon TRI 2025, dengan daur petik rata-rata 20 had. Sebagai kontrol dilakukan petik manual dengan daur petik rata-rata 11 had, Luas masing-masing plot 0,5 ha. Hash! menuniukkan (a) kualitas petikan dengan mesin memenuhi syarat (MS) rata-rata 64,9%, lebih balk dibanding manual (63,3%) dengan kadar pad diatas 12%, (b) dapat menggali pofensi kebun sebesar 11% diatas pemetikan manual (c) kapasitas keda lapang aktual 0,14 – 0,3 ha/jam ( 24,3 kali manual), Dengan kapasitas ini mesin dapat mensubstitusi kekurangan tenaga pemetik sekitar 360 hok per ha per tahun.