Identifikasi Permasalahan dan Analisis Usahatani Bawang Merah di Dataran Tinggi Pada Musim Hujan di Kabupaten Majalengka

Abstract
Description
Untuk mengurangi impor bawang merah salah satu caranya adalah  dengan meningkatkan produksi bawang merah di dataran tinggi pada musim hujan. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan identifikasi permasalahan dan analisis usahatani bawang merah di musim hujan di dataran tinggi khususnya di Kabupaten Majalengka. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei di Desa Cibunut dan Tejaguna, Majalengka pada bulan Oktober–November 2009. Dari tiap desa dipilih 30 petani responden. Pemilihan lokasi dan petani dilakukan secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara individu. Analisis dilakukan menggunakan metode statistik deskriptif dan analisis biaya usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Cibunut umumnya petani menggunakan varietas Maja dan hasilnya dijual untuk benih, sedangkan di Desa Tejaguna petani menggunakan varietas Bali Karet dan hasilnya terutama dijual untuk konsumsi. Permasalahan utama yang dihadapi petani di kedua desa tersebut kurang lebih sama yaitu serangan hama dan penyakit, rendahnya harga bawang merah karena masuknya bawang merah impor, dan kurangnya modal untuk beli pupuk dan pestisida.  Hama utama adalah ulat Spodoptera exigua, dan penyakit utama adalah Alternaria dan Fusarium. Dibandingkan dengan dosis pupuk rekomendasi, dosis pupuk N dan P2O5 yang digunakan petani di kedua desa penelitian terutama di Cibunut, nampaknya berlebihan, sedangkan penggunaan pupuk K2O masih kurang. Sebagian besar petani masih melakukan penyemprotan secara berjadwal menggunakan pestisida campuran. Usahatani bawang merah di musim hujan bagi petani di Desa Cibunut dan Tejaguna merupakan penghasilan utama yang cukup menguntungkan. Keuntungan yang diperoleh petani di Cibunut adalah sekitar 4,2 juta rupiah per hektar dengan R/C ratio 1,10 dan di Tejaguna sekitar 3,1 juta rupiah per hektar dengan R/C ratio 1,07.
Keywords
Citation