Efektivitas Model dan Ketinggian Perangkap dalam Menangkap Hama Lalat Buah Jantan, Bactrocera spp
No Thumbnail Available
Date
2006-12-30
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan mengetahui model dan ketinggian perangkap yang efektif dalam menangkap lalat buah, Bactrocera spp. Penelitian ini dilakukan di kebun petani di Kenagarian Kacang pada pertanaman polikultur dan Alahan Panjang pada pertanaman monokultur, Solok mulai Maret 2003-Desember 2004. Model alat perangkap yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perangkap bekas botol air mineral, modifikasi gipsy moth, modifikasi perangkap steiner, perangkap delta, dan perangkap McPhail. Masing-masing perangkap diberi umpan dengan 0,5 ml metil eugenol atau cue lure yang diteteskan pada sepotong kapas dan digantungkan di dalam perangkap. Untuk mengetahui ketinggian perangkap yang efektif untuk menangkap lalat buah, penelitian dilakukan dengan memasang perangkap dari botol air mineral pada ketinggian 0,5, 1, 1,5, 2, dan 2,5 m dari permukaan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah lalat buah yang tertangkap per perangkap/hari pada masing-masing jenis perangkap yang digunakan berbeda nyata. Lalat buah yang paling banyak tertangkap per perangkap/hari adalah pada perangkap McPhail yaitu 52 ekor dan yang paling sedikit diperoleh pada perangkap gipsy moth yaitu 6 ekor/perangkap/hari. Ketinggian perangkap terlihat berbeda nyata, di mana lalat buah yang paling banyak tertangkap adalah pada perangkap dengan ketinggian 1,5 m dari permukaan tanah. Penggabungan antara model perangkap dengan atraktan sintetis, seperti metil eugenol atau cue lure meningkatkan kemampuan tidak hanya sebagai perangkap lalat buah yang potentsial tetapi juga sebagai alat monitoring hama lalat buah.ABSTRACT. Hasyim, A., Muryati, and W. J. de Kogel. 2006. Trap type and trap height effectiveness on catching male fruit flies, Bactrocera spp. The objective of the research was to understand trap types and trap position that most effective on catching male fruit flies, Bactrocera spp. The research was conducted at Kenagarian Kacang of polyculture plantation and Alahan Panjang of monoculture plantation, Solok from March 2003 to December 2004. The types of trap used in this experiment were the trap made from used bottle of mineral water, the modified of gipsy moth trap, the steiner trap, delta trap, and McPhail trap. One piece of cotton, soaked in 0.5 ml methyl eugenol were hung in each trap. To determine the trap height effectiveness, the trap made from used bottle of mineral water were set at several height of 0.5, 1, 1.5, 2, and 2.5 m above the ground level, respectively. The results showed that the number of flies cought/trap/day was significantly different in respect to trap types. The highest number of flies cought/day/trap was found in McPhail trap (52 flies), and the lowest number of flies cought/day/trap was found in modified gypsy moth traps (6 flies), the trap positions was significantly affect the number of fruit flies cought and the higest number of flies cought/trap/day was obtained by 1.5 m trapped height. The combination types of trap and syntetic attractant such as methyl eugenol or cue lure could increase the capacity, not only as a potential trapped but also as a monitoring tool for fruit flies.