Pengeringan Gabah Varietas Muncul (Bentuk Butir Bulat) untuk Mendapatkan Rendemen dan Mutu Beras Giling Tinggi
dc.contributor.author | Sutrisno | |
dc.contributor.author | Raharjo, Budi | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku | en_US |
dc.date.accessioned | 2020-07-07T05:11:02Z | |
dc.date.available | 2020-07-07T05:11:02Z | |
dc.date.issued | 2007 | |
dc.description.abstract | Penelitian dilaksanakan di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) di Sukamandi pada bulan Juli 2006. Bahan yang digunakan yaitu gabah varietas Muncul hasil panen di petani daerah Compreng, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada musim panen MK 2006. Gabah kering panen (GKP) sebanyak 800 kg dengan kadar air awal 27,11 % dikeringkan dengan 2 cara yaitu menggunakan mesin pengering box dryer BBM dan penjemuran, masing-masing menggunakan gabah sebanyak 400 kg. Pengeringan dengan mesin menggunakan suhu pengeringan rata-rata 40 °C, kecepatan aliran udara pengering menembus tumpukan gabah sebesar 7,00 m/menit; berlangsung selama 12 jam untuk menurunkan kadar air gabah dari 27,11 % menjadai 12,55 %. Penelitian pengeringan menggunakan metoda pengeringan biji-bijian lapisan tipis; Parameter pengeringan gabah yang diukur antara lain : suhu udara lingkungan meliputi suhu bola kering (Tbk) dan suhu bola basah (Tbb), suhu udara di dalam plenum (Tpl), suhu gabah per lapis, meliputi lapis bawah (TB), lapis tengah (TT), lapis atas (TA); suhu exhaust (Te); kadar air gabah per lapis meliputi gabah lapis bawah (MB), lapis tengah (MT), dan lapis atas (MA). Pengukuran parameter pengeringan tersebut dilakukan setiap jam selama proses pengeringan berlangsung. Untuk penjemuran, menggunakan alas terbuat dari semen, tebal gabah 2-3 cm, dan pembalikan gabah dilakukan setiap 2 jam selama penjemuran berlangsung. Parameter yang diukur yaitu suhu dan kadar air gabah. Proses penjemuran berlangsung selama 10 jam, dengan suhu rata-rata 37,79 °C untuk menurunkan kadar air gabah dari 27,11 % menjadi 13,40 %.Test penggilingan dilakukan setelah gabah kering diistirahatkan selama minimal 12 jam terhitung dari saat pengeringan dihentikan. Test penggilingan menggunakan Rice Milling Unit (RMU) skala komersial, tipe double-pass, milik petani setempat dengan komposisi : Husker-Separator-Polisher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padi varietas Muncul (bentuk butir bulat) mempunyai potensi yang lebih baik terhadap rendemen dan mutu beras giling pada kadar air giling yang lebih tinggi. Pada kadar air giling 13,40 %, rendemen dan mutu beras giling yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan pada kadar air giling yang lebih rendah yaitu 12,55 %. Rendemen dan persentase beras kepala yang dihasilkan pada kadar air giling 13,40 % yaitu berturut-turut 68,47 % dan 65,55 %; sedangkan pada kadar air giling 12,55 % berturut-turut 67,01 % dan 56,74 %. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9698 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | Padi | en_US |
dc.subject | Gabah | en_US |
dc.subject | Pasca panen | en_US |
dc.subject | Box Dryer | en_US |
dc.title | Pengeringan Gabah Varietas Muncul (Bentuk Butir Bulat) untuk Mendapatkan Rendemen dan Mutu Beras Giling Tinggi | en_US |
dc.type | Article | en_US |