STRATEGI MENINGKATKAN KAPASITAS PENANGKAR BENIH PADI SAWAH DENGAN OPTIMALISASI PERAN KELOMPOK TANI DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Loading...
Date
2017-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Peran kelompok tani penangkar benih sangat penting dalam upaya mencapai swasembada pangan.Peran kelompok tani penangkar benih terutama sebagai unit produksi yang menyediakan kebutuhan benih unggul, dan berperan sebagai kelas
belajar, wadah kerjasama, dan unit pemasaran. Tujuan penelitian adalah: (1) menganalisis peran kelompok tani dan kapasitas penangkar benih, (2) menganalisis hubungan peran kelompok tani dengan kapasitas petani penangkar benih sumber di Kabupaten Lampung Timur; (3) merumuskan strategi meningkatkan kapasitas petani penangkar benih dengan cara mengoptimalkan peran kelompok tani. Penelitian dilaksanakan Bulan Oktober 2015-Februari 2016.Jumlah populasi sebanyak 143 orang berasal dari kelompok tani penangkar benih dengan jumlah sampel sebanyak 59 petani penangkar benih. Analisis yang digunakan adalah matriks korelasi Pearson dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan nyata (p≥0,05) antara peran kelompok tani dan kapasitas penangkar benih padi sawah; (2) Hasil analisis SWOT menunjukkan strategi meningkatkan kapasitas petani penangkar benih dapat melalui optimalisasi`peran kelompok tani misalnya melakukan pertemuan rutin, menyelenggarakan kelas belajar, uji coba teknologi dan pendampingan teknologi penangkaran benih.
Description
Upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan perlu adanya dukungan sumber daya manusia (SDM), sarana (benih) dan prasarana, dan dukungan masyarakat.Ketersediaan benih bermutu tidak terlepas dari peran serta masyarakat
dalam penangkaran benih.Kondisi keberagaman sosial ekonomi masyarakat dalam mengkomunikasi pencapaian ketersediaan benih tanaman pangan melalui pendekatan kelompok. Kementerian Pertanian (2015b) mengutip pernyataan Food and Agriculture Organization (FAO) bahwa negara berkembang melibatkan farm saved seed oleh petani sendiri dan commercial seed keterlibatan penangkar benih dan industri benih. Kementerian Pertanian telah menerbitkan Kepmentan No.3 Tahun 2015 tentang
penetapan kawasan padi, jagung, kedelai dan ubi kayu nasional dalam mendukung ketersediaan benih nasional, bentuk programnya kawasan mandiri benih terdiri dari seribu desa mandiri benih (Kementan 2015a). Lokasi program seribu desa mandiri benih secara merata dilaksanakan di 32 provinsi di seluruh Indonesia salah satunya Provinsi Lampung.
Keywords
benih sumber, kapasitas penangkar, peran kelompok