Imunisasi 2 Strain Citrus Tristeza Virus (CTV) Pada 2 Kandidat Jeruk Besar Nambangan Seedless
dc.contributor.author | Dwiastuti ...[at al], M.E. | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-03-04T06:25:10Z | |
dc.date.available | 2021-03-04T06:25:10Z | |
dc.date.issued | 2012-12 | |
dc.description.abstract | Masalah utama yang menyebabkan rendahnya produktivitas jeruk di Indonesia antara lain adanya serangan penyakit CTV (Citrus Tristeza Virus). CTV atau quick decline adalah suatu penyakit pada jeruk yang disebabkan oleh virus dan dianggap sebagai penyakit yang merugikan secara global. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan pengendalian yang efektif. Namun virus tanaman tidak dapat dikendalikan dengan pestisida sehingga diperlukan pengendalian dengan cara preventif. Cara yang sudah berhasil dilakukan di luar negeri untuk mengendalikan CTV yang ditularkan melalui vektor serangga dan keberadaan vektornya di lapang sangat dominan cukup berhasil dengan cara perlindungan silang atau imunisasi tanaman. Dalam rangka melepas varitas unggul baru jeruk besar Nambangan seedless (tanpa biji) maka perlu dilakukan pengujian imunisasi calon tanaman unggul tersebut terhadap CTV. Bahan Imunisasi yang digunakan untuk perlindungan silang tanaman adalah berasal dari virus avirulen atau strain lemah. Perlakuan dilaksanakan pada benih sebelum ditanam dengan harapan tanaman tersebut terlindung dari CTV strain kuat. Percobaan ini dilakukan secara semi lapangan yaitu di screen house dan laboratorium Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Tlekung, Batu. Rancangan percobaan yang digunakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 2 kandidat dan 4 perlakuan tanaman yang masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Perlakuan disusun dari 2 kandidat yaitu kandidat 1 (P1A4) dan kandidat 2 (P2A6) dengan 4 perlakuan yang berbeda yaitu inokulasi strain lemah, inokulasi strain kuat, inokulasi strain lemah kemudian inokulasi strain kuat (perlindungan silang) dan tanpa perlakuan (kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Varietas jeruk besar Nambangan seedless yang telah diimunisasi strain lemah CTV dapat terlindungi meski tidak sepenuhnya, masih menunjukkan gejala ringan. Dari hasil uji ELISA dibuktikan bahwa kandidat 2 (P2A6) merupakan tanaman yang toleran terhadap infeksi CTV, sehingga tanaman kandidat 2 (P2A6) dapat direkomendasikan sebagai kandidat baru unggul yang dapat dilepas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode perlindungan silang dapat digunakan dalam pencegahan penularan CTV karena telah terbukti dapat melindungi tanaman dari serangan CTV strain. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-979-3919-17-1 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/11683 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | IAARD Press | en_US |
dc.subject | CTV, Elisa, imunisasi, jeruk Nambangan seedless, strain lemah. | en_US |
dc.title | Imunisasi 2 Strain Citrus Tristeza Virus (CTV) Pada 2 Kandidat Jeruk Besar Nambangan Seedless | en_US |
dc.type | Article | en_US |