Hasil Monitoring Avian Influenza Subtipe H5 di Wilayah Layanan BBvet Maros

dc.contributor.authorHadi, Sulaxono
dc.contributor.otherDirektorat Kesehatan Hewanen_US
dc.date.accessioned2022-03-16T23:06:41Z
dc.date.available2022-03-16T23:06:41Z
dc.date.issued2020
dc.description.abstractPendahuluan Penyakit Avian influenza (AI) H5N1 merupakan salah satu penyakit viral strategis di Indonesia, Penyakit masih muncul secara sporadis dan menyebabkan kematian pada unggas yang peka. Pengendalian di Indonesia telah dilakukan dengan vaksinasi dan pelaksanaan manajemen bioskuriti pada usaha peternakan unggas. Indonesia telah menjadi endemis dengan penyakit AI, penyakit telah menyebar ke berbagai propinsi, pada berbagai jenis unggas. Monitoring dilakukan untuk mengetahui persentase titer antibodi pada populasi berdasarkan jenis unggas dan deteksi keberadaan matriks H5 dalam populasi melalui pengujian sampel serum dan swab orofaring unggas. Metode. Pengujian serologis terhadap serum unggas dilakukan dengan metode hemaglutinin aglutination (HA) dan hemaglutinin inhibition (HI) terhadap AI H5. Pengujian serologis telah dilakukan terhadap 5.679 sampel serum dari berbagai jenis unggas yang terdiri dari serum entog 33 sampel, itik 201 sampel, ayam buras 2387 sampel, ayam broiler komersial 652 sampel, ayam layer 2038 sampel serta parent stock (PS) broiler sebanyak 696 sampel, ayam layer 4065 sampel dan PS broiler 728 sampel. Pengujian virologis telah dilakukan untuk mendeteksi keberadaan matriks AI H5 . Pengujian matriks H5 dilakukan secara pooling terhadap sampel swab orofaring dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT PCR). Senayak 5 sampel swab di pool menjadi 1 pool. Jumlah sampel pool swab yang diuji dari ayam PS broiler 213 pool, broiler komersial 103 pool, ayam layer 731 pool dan ayam buras 742 pool swab. Hasil. Pengujian antibodi AI H5 menunjukkan persentase titer antibodi tertinggi terdapat pada PS broiler sebesar 71,43%, disusul ayam broiler komersial 51,23%, ayam layer 50.14%, entog 39,39%, ayam buras sebesar 18,22% serta itik 8,96%. Secara keseluruhan persentase titer antibodi pada serum yang diuji adalah sebesar 52,05%. Persentase positif matriks H5 terbesar pada ayam broiler komersial sebesar 54,34%, disusul PS broiler 27,70%, ayam layer 22,16% serta ayam buras 15,50%. Matriks H5 ditemukan di 21 kabupaten/kota dari lokasi 49 kabupaten/kota yang diuji sampelnya. Kesimpulan. Antibodi H5 terdeteksi pada unggas yang tidak divaksinasi AI yaitu ayam buras, itik, entog dan ayam broiler komersial dengan kisaran 8,96%-39,39%. Pada divaksinasi AI H5 yaitu ayam layer dan PS broiler, antibodi yang terbentuk berkisar antara 51,23%-71,43%. Sirkulasi virus avian influenza H5 ditemukan pada peternakan divaksinasi AI yaitu PS broiler dan layer maupun yang tidak melaksanakan vaksinasi AI yaitu ayam buras, itik dan entog.en_US
dc.identifier.issn2087-1279
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15364
dc.language.isoiden_US
dc.publisherDirektorat Kesehatan Hewanen_US
dc.subjectTiter Antibodien_US
dc.subjectMatriks H5en_US
dc.subjectSerologisen_US
dc.subjectVirologisen_US
dc.titleHasil Monitoring Avian Influenza Subtipe H5 di Wilayah Layanan BBvet Marosen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Prosiding Penyakit Hewan 2020-299-305.pdf
Size:
674 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: