Korelasi Konsentrasi Hara Nitrogen Daun dengan Sifat Kimia Tanah dan Produksi Manggis
No Thumbnail Available
Date
2016-10-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
Analisis daun dapat digunakan sebagai pedoman dalam mendiagnosis status hara dan rekomendasi pupuk pada tanaman manggis. Namun demikian, standar teknik pengambilan contoh daun harus ditentukan secara akurat. Umur daun merupakan faktor utama dalam menentukan status hara tanaman buah. Daun yang tepat dijadikan contoh yaitu pada saat konsentrasi hara mempunyai korelasi terbaik dengan pertumbuhan dan hasil. Daun yang mempunyai korelasi terbaik tersebut digunakan dalam uji kalibrasi. Konsentrasi hara mineral pada daun diamati pada tiga sentra perkebunan manggis, yaitu Kabupaten Bogor, Tasikmalaya, dan Purwakarta. Dua puluh pohon manggis dewasa yang relatif seragam dari masing-masing kebun diambil daunnya setiap bulan dan dianalisis untuk mengetahui konsentrasi hara N-nya. Contoh daun diambil mulai daun berumur 2 bulan setelah trubus dan seterusnya secara periodik hingga umur 10 bulan. Pengamatan produksi meliputi jumlah bunga yang mekar, jumlah bunga yang rontok, serta jumlah dan bobot buah per pohon. Kualitas buah dilihat dari konsentrasi N, P, dan K dari masing-masing bagian buah dan padatan terlarut total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi hara nitrogen pada daun berkurang dengan bertambahnya umur. Konsentrasi N daun manggis asal Purwakarta lebih tinggi daripada Tasikmalaya dan Bogor serta berkorelasi positif dengan hara N tanah dan hasil. Korelasi konsentrasi N dari beberapa umur daun dengan hasil yang paling baik yaitu daun umur 5 bulan dengan koefisien korelasi di atas 0,7. Oleh karena itu, umur daun yang tepat sebagai alat diagnosis hara N untuk tanaman manggis yaitu 5 bulan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun rekomendasi pemupukan untuk tanaman manggis.Leaf analysis can be used as a guide to diagnose nutritional status and as a fertilizer recommendation tool for mangosteen tree. Therefore, the sampling technique of standard leaf has to be established. Leave age was the main important factor to estimate fruits plant nutrient status. The best leaf sampling was the one which has the best correlation between leaf nutrients concentration with growth and yield as well. This leaf will be used in the calibration test. Leaf nutrient concentration was investigated in three mangosteen production areas i.e. Bogor, Tasikmalaya, and Purwakarta. To analyze N concentration of twenty uniform and representative mangosteen trees, leaves were taken monthly. The results showed that concentration of N on the leaves decreased following the increase of leaf age. Mangosteen leaves from Purwakarta contained more N than those from Tasikmalaya and Bogor. Fifth months leaf age was the best one to be used as a leaf sample to diagnose N nutritional status which coefficient correlation more than 0.7, because it had the best correlation among concentration of N in leaf with soil nitrogen nutrient and production. This research results were used as a guide to estimate fertilizer recommendations for mangosteen.